3 Penyebab Obesitas Ini Kerap Terabaikan

3 Penyebab Obesitas Ini Kerap Terabaikan

Penggunaan ponsel berlebihan juga memicu kegemukan (Foto: iStock)

Jakarta, Batamnews - Obesitas merupakan penumpukan lemak yang tak normal atau berlebih di dalam tubuh. Apabila dibiarkan begitu saja, kondisi ini dapat menyebabkan sejumlah penyakit serius, seperti penyakit jantung, diabetes, dan penyakit ginjal.

"Obesitas itu merupakan faktor risiko antara terjadinya penyakit tidak menular dan menyebabkan 5 kematian tertinggi," kata Koordinator Substansi P20MGM Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI), dr Esti Widiastuti, M.ScPH dalam rangka Hari Obesitas Sedunia, Senin (7/3/2022).

Baca juga: Awas, 5 Kebiasaan Buruk Ini Bisa Picu Obesitas

Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar Indonesia 2018, angka prevalensi obesitas pada orang dewasa berusia 18 tahun ke atas meningkat dari 15,4 persen di tahun 2013 menjadi 21,8 persen di tahun 2018.

Bahkan diprediksi sekitar 22 persen masyarakat dunia mengalami obesitas pada tahun 2045.

"Hasil dari The 2018 Congress on Obesity di Vienna, Austria, itu 22 persen kira-kira masyarakat di dunia ini menjadi lebih besar daripada yang sekarang (obesitas) pada tahun 2045," tuturnya.

Baca juga: Tingkat Obesitas Penduduk Malaysia Tertinggi di Asia Tenggara

Lantas, apa saja sih penyebab obesitas yang perlu diketahui sejak dini? dr Esti pun membeberkan 3 hal utama yang menjadi penyebab obesitas. Adapun penyebabnya sebagai berikut.

1. Teknologi

Sering memanfaatkan waktu luang dengan memainkan barang-barang teknologi, seperti TV, gadget, ponsel, komputer, dan lainnya.

"Dan beberapa faktor (obesitas) yang menyebabkan atau memperberat itu adalah karena mungkin ada teknologi, industrialisasi, globalisasi. Dulu mungkin kalau harus beli makan itu harus jalan dulu, usaha dulu, entah itu memasak dulu, atau mungkin kalau harus beli, keluar rumah dulu, kemudian jalan. Nah, sekarang kemudahan aplikasi dan juga mudah memesan makanan," kata dr Esti.

 

2. Kurang gerak atau jarang olahraga

Jarang bergerak atau olahraga bisa menjadi salah satu penyebab lonjakan kasus obesitas di banyak negara.

Para peneliti dari Stanford University School of Medicine memeriksa hasil survei kesehatan nasional dari 1988 hingga 2010. Mereka menemukan bahwa peningkatan risiko obesitas lebih banyak dipengaruhi oleh jarang bergerak dibandingkan pola makan tidak sehat.

Hal ini kemungkinan terjadi akibat jumlah kalori yang dimakan tidak terbakar sepenuhnya, sehingga kalori yang tersisa berubah menjadi lemak dan menumpuk di bagian perut.

"Dahulu kalau kemana-mana kita harus berjalan atau menggunakan alat transportasinya seperti sepeda. Sekarang ada motor, mobil, dan kereta yang memudahkan kita berpindah dari satu tempat ke tempat lain," lanjutnya.

"Sehingga kalau kita lihat saat ini ada sekitar 1/3 prevalensi orang yang kurang aktivitas fisik," sambungnya lagi.

3. Pola makan yang tidak sehat dan berlebihan

Selain itu, pola makan yang tidak sehat dan berlebihan juga termasuk faktor penyebab obesitas.

"Pola makan yang tidak sehat dan berlebihan, kurang konsumsi sayur, buah. Jika merujuk dari data RISKESDAS, ada sekitar 95,4 persen di 2018 mayoritas masyarakat Indonesia kurang konsumsi buah dan sayur, 5 porsi setiap harinya dalam seminggu," kata dr Esti.
 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews