Gubernur Ansar Ungkap Kepri Kekurangan Reagen untuk Tes PCR 

Gubernur Ansar Ungkap Kepri Kekurangan Reagen untuk Tes PCR 

Rakor Perkembangan Kasus Covid-19 dan Evaluasi PPKM luar Jawa-Bali yang diikuti melalui video conference di Gedung Daerah Tanjungpinang. (Foto: Batamnews)

Tanjungpinang, Batamnews - Jumlah kasus harian Covid-19 untuk wilayah luar Jawa-Bali cenderung meningkat. Provinsi Kepulauan (Kepri) menempati urutan ke-10 tertinggi untuk kasus harian Covid-19 luar Jawa-Bali.

Hal tersebut diketahui dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Pembahasan Perkembangan Kasus Covid-19 dan Evaluasi PPKM di luar Jawa-Bali, Sabtu (26/2/2022).

Baca juga: Petugas PCR Bandara Terpapar Omicron, Kapolri Minta Perketat Prokes

Rakor dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI, Airlangga Hartanto.

Gubernur Kepri, Ansar Ahmad dan jajarannya ikut menjadi peserta rapat melalui sambungan video conference dari Gedung Daerah Kota Tanjungpinang.

Menko Airlangga memaparkan, per Jumat (27/2/1022) kasus konfirmasi harian di Jawa-Bali relatif menunjukkan tren penurunan, dan di luar Jawa-Bali mengalami peningkatan.

"Kasus konfirmasi harian non jawa-bali sebanyak 17.225 atau 34,84 persen dengan kasus aktif 30,76 persen," papar Airlangga, melalui keterangan tertulis Diskominfo Provinsi Kepri, Minggu (27/2/2022).

Tapi untuk Bed Occupancy Ratio (BOR) masih relatif lebih rendah dibanding saat penanganan varian delta. Dimana BOR Nasional sebesar 37 persen, dan BOR khusus luar Jawa-Bali terdata 31 persen. 

Dalam kesempatan itu Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin memaparkan perkembangan vaksinasi di Indonesia. Ia menyebutkan pencapaian vaksinasi di Kepri masih menjadi tertinggi di luar Jawa-Bali. "Percepatan cakupan dosis dua perlu dikejar sebagai indikator PPKM," kata Budi Gunadi.

Ansar Ahmad juga melaporkan peningkatan kasus positif di Kepri.

Baca juga: Alat PCR Seharga Rp 1,2 M Mangkrak, Kejaksaan Periksa Dirut RSUD Bintan

Kepada Menteri Kesehatan, Ansar mempertanyakan kepastian tambahan alokasi reagen PCR dari pusat, yang menjadi permasalahan di Kepri saat ini.

"Saat ini problem kita kekurangan reagen untuk PCR di BTKL. Perkiraan akan habis di pertengahan Maret," kata Ansar. 

Permintaan Ansar pun langsung direspon oleh Menkes yang menindaklanjuti tambahan alokasi reagen untuk dikirimkan ke Kepri.

(CR7)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews