Susul China, Singapura Setujui Penggunaan Paxlovid untuk Pengobatan Corona

Susul China, Singapura Setujui Penggunaan Paxlovid untuk Pengobatan Corona

Paxlovid, pil antivirus oral produksi Pfizer. (Foto: Reuters)

Singapura - Pemerintah Singapura akan menggunakan pil antivirus oral Pfizer untuk pengobatan bagi warga yang dinyatakan positif Covid-10.

Menurut Menteri Kesehatan Ong Ye Kung, pil bernama Paxlovid tersebut akan tiba di Singapurapada pekan ini.

Pil ini merupakan obat anti-virus oral pertama yang disetujui oleh Otoritas Ilmu Kesehatan (HSA) untuk mengobati infeksi Covid-19 di Singapura.

Ye Kung mengatakan prioritasnya adalah bagi mereka yang berisiko tinggi terkena penyakit Covid-19 yang parah, sehingga mengurangi rawat inap.

"Dengan lebih banyak pilihan pengobatan, kami sekarang berada dalam posisi yang lebih baik untuk memberikan perawatan yang baik kepada warga Singapura yang terinfeksi virus," katanya dalam sebuah posting di Facebook dikutip dati Berita Harian, Senin (14/2/2022).

Obat harus diminum dua kali sehari selama lima hari dan harus diberikan sesegera mungkin dalam waktu lima hari sejak timbulnya gejala Covid-19.

Menurut HSA, tinjauan data klinis menemukan bahwa itu dapat mengurangi rawat inap atau kematian terkait Covid-19 hingga 88,9 persen ketika diberikan dalam waktu tiga hari sejak timbulnya gejala.

Angka tersebut berkurang menjadi 87,8 persen ketika diberikan dalam waktu lima hari setelah gejala muncul.

HSA menyatakan bahwa jumlah kasus dengan efek samping sangat rendah dan efek samping yang paling umum adalah perubahan indera perasa, diare, muntah, hipertensi, nyeri otot dan kedinginan.

"Paxlovid dapat berinteraksi dengan berbagai obat seperti obat untuk detak jantung tidak teratur, migrain dan kolesterol, yang menyebabkan efek samping yang serius," katanya.

Negara-negara seperti Korea Selatan, Inggris, dan Israel sudah mulai memberikan Paxlovid kepada pasien virus corona mulai bulan ini dan China juga telah menyetujuinya untuk penggunaan darurat.

Administrasi Makanan dan Obat-obatan AS (FDA) juga telah menyetujuinya bersama dengan Molnupiravir.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews