Travel Bubble di Kepri, Pengelola Kawasan Wisata Promosi ke Singapura

Travel Bubble di Kepri, Pengelola Kawasan Wisata Promosi ke Singapura

Kawasan Wisata Lagoi.

Batam, Batamnews - Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kepulauan Riau (Kepri), Buralimar menyampaikan kabar terbaru terkait kelanjutan pelaksanaan skema travel bubble di Kepri. Diketahui, travel bubble Batam, Bintan dan Singapura mulai dibuka sejak 24 Januari 2022 lalu.

Buralimar menyebut, pengelola kawasan wisata di Lagoi dan Nongsa yang jadi contoh pelaksanaan travel bubble di Kepri, melakukan aksi jemput bola ke Singapura untuk melakukan serangkaian kegiatan promosi.

"Saya dikabari GGM PT BRC Lagoi, Abdul Wahab bahwa dia langsung melakukan promosi ke Singapura dengan menemui berbagai stakeholder untuk mengabarkan sekaligus menjamin persiapan kawasan Lagoi melaksanakan skema travel bubble ini," kata dia dalam rilis yang diterima Batamnews, Senin (7/2/2022). 

"Sementara untuk kawasan Nongsa Sensation, Andy Fang telah menyurati Otoritas Kelautan dan Pelabuhan Singapura," sambung Buralimar.

Baca juga: Ini Aturan Keimigrasian Travel Bubble Singapura, Batam, dan Bintan

Ia melanjutkan, Abdul Wahab langsung datang ke kawasan FCC (Fitness and Conditioning Centres) Singapura menebar informasi telah dibukanya kawasan wisata Lagoi dalam skema travel bubble.

Abdul Wahab juga disebut telah menemui pimpinan Singapore Tourism Board (STB), Singapore Cricket Club, yakni klub yang sering menggelar acara sosial dan turnamen, dan seluruh agen perjalanan yang ada di Singapura.

"Saat ini meski jalannya travel bubble masih dalam batas regulasi, tetapi saya yakin mereka sudah membuat beberapa rencana perjalanan ke Lagoi, Bintan dan kawasan Nongsa di Batam," katanya.

"Apalagi setelah dua pengelola kawasan yang ditunjuk untuk skema travel bubble telah datang langsung ke Singapura melakukan promosi dan informasi yang lengkap atas kesiapan kedua kawasan wisata tersebut," tambah Buralimar.

Menurut dia, dibukanya dua pintu masuk untuk kawasan wisata Kepri dalam skema travel bubble sudah merupakan kemajuan yang perlu disyukuri. Mengingat perjuangannya bukan serta merta, namun melalui proses yang panjang dan melelahkan sejak 1,5 tahun lalu.

Baca juga: Pengamat Wisata Kepri Sarankan Travel Bubble Ditunda

"Jadi skema travel bubble untuk Kepri itu kami ikut  merumuskannya. Terlibat langsung dari awal menawarkan konsep, visitasi hingga realisasinya saat ini. Sehingga kami tahu persis, apa yang menjadi alasan utama landasan pemikiran travel bubble untuk Kepri ini," ungkap Buralimar. 

Untuk konsep zonasi, Kepri mengusulkan dua lokasi yakni Bintan Lagoi dan Batam Nongsa dengan pertimbangan kedua lokasi itu enclave (tidak menyatu dengan kawasan penduduk), positivity rate terkendali, fasilitas kesehatan yang mendukung dan akses lokasinya langsung ke pelabuhan.

Sehingga pengendalian wisman masuk kedalam kedua area bisa lebih terkendali karena satu-satunya menggunakan prototipe blue pass. 

"Makanya untuk skema travel bubble ini Kepri istilahnya lebih feasible atau lebih memungkinkan untuk menjalankan travel bubble karena merupakan cross border area (daerah perbatasan) yang market sharenya tidak perlu banyak negara. Cukup satu negara saja, sudah bisa dijalankan," pungkasnya.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews