Penyelundupan TKI Makin Menggila, 6 Kejadian Maut di Tahun 2020-2022

Penyelundupan TKI Makin Menggila, 6 Kejadian Maut di Tahun 2020-2022

Polri bantu pemulangan jenazah WNI korban kapal tenggelam di perairan Tanjung Balau, Kota Tinggi, Johor Bahru, Malaysia. Foto: Dok. Ist

Batam, Batamnews - Masih banyak warga yang nekat berangkat ke Malaysia lewat jalur berbahaya dan ilegal. Dikutip dari Reuters per Desember 2021, tercatat 100.000 hingga 200.000 WNI berangkat ke Malaysia secara ilegal.

Perjalanan berbahaya ini mereka tempuh dengan tujuan bekerja. Banyak dari mereka yang direkrut oleh calo, atau biasa dikenal dengan istilah Tekong.

Baca juga: Kenapa Banyak TKI Tak Berdokumen Resmi Nekat ke Malaysia?

Berikut sejumlah insiden kecelakaan kapal pengangkut WNI imigran ilegal dari 2020 hingga 2022:

1. Kecelakaan di Bandar Penawar, Lima WNI Tewas

Pada 20 September 2020, Pemerintah Malaysia menemukan lima jenazah yang diduga imigran ilegal dari Indonesia. Lima jasad itu ditemukan di Bandar Penawar, Johor, Malaysia.

Dugaan kuat, mereka tewas tenggelam karena kapal yang ditumpanginya kecelakaan. Dari informasi Kepolisian dan Imigrasi Malaysia, mereka menangkap sekelompok imigran ilegal yang mencoba masuk ke negaranya.

Dari kelompok tersebut ditemukan enam jenazah. Lima dari enam jenazah dipastikan WNI, sementara seorang lagi masih diselidiki kewarganegaraannya.

Baca juga: Rayuan Maut Mafia TKI Ilegal, Bak Neraka Bertabir Surga

Diduga kelompok imigran termasuk WNI itu mengalami kecelakaan ketika menyeberang ke Malaysia lewat laut. Selain penemuan korban jiwa, aparat Malaysia juga menangkap sembilan WNI. Mereka berasal dari rombongan yang sama.

Menurut informasi dari Direktur Perlindungan WNI dan BHI, Judha Nugraha, para imigran ilegal ini berasal dari Jawa dan Sumatra.

2. Kecelakaan di Tanjung Balau, 21 WNI Tewas

Sebuah kapal pengangkut 54 WNI imigran ilegal terbalik di Perairan Tanjung Balau, 0,3 mil laut dari Johor, Malaysia.  Insiden ini terjadi pada 15 Desember 2021.

Baca juga: Tak Habis-habis Kecelakaan TKI Ilegal, Dini Hari Tadi 27 Orang Tenggelam

Akibatnya, 21 orang dinyatakan tewas dan puluhan lainnya hilang. 13 korban selamat ditahan oleh kepolisian Malaysia.

Kecelakaan kapal diduga disebabkan oleh cuaca buruk. Kapal nahas itu diketahui berangkat dari Tanjung Uban, Kepulauan Riau.

Duta Besar RI untuk Malaysia, Hermono,mengatakan mereka yang selamat akan dikenai hukuman atas pelanggaran keimigrasian, yaitu memasuki wilayah Malaysia secara ilegal atau melanggar hukum.

“Nanti, prosesnya akan dijatuhi hukuman oleh Mahkamah (pengadilan Malaysia) biasanya antara 3-6 bulan (hukuman), setelah itu nanti dideportasi.”

Baca juga: Pegangi 2 Jasad Mengapung di Laut, Wanita Selamat dari Musibah Kapal TKI Ilegal

Sedangkan sindikat tekong atau penyalur imigran ilegal tersebut masih diproses oleh pihak berwajib. Seorang pemilik pelabuhan dan boat di Kabupaten Bintan, Susanto alias Acing menjadi tersangka.

3. Kecelakaan di Selangor, 10 WNI Tewas

Kecelakaan kapal terjadi di perairan perbatasan Indonesia-Malaysia, tepatnya di sekitar Selangor, Malaysia. Insiden tersebut diperkirakan terjadi pada 24 Desember 2021.

Kapal itu diketahui mengangkut sekitar 57 imigran ilegal dan bertolak dari Kabupaten Batubara, Sumatra Utara.

Berdasarkan informasi yang diterima dari nelayan Malaysia, mereka menemukan kapal nahas tersebut pada 25 Desember 2021, pukul 10 pagi waktu setempat.

Baca juga: Nelayan di Batam Nyambi Bisnis TKI Ilegal, Lurah Kaget

Di lokasi, nelayan menemukan sekitar 20 orang yang membutuhkan pertolongan. Korban akhirnya diserahkan ke sebuah kapal Indonesia yang tengah berlayar di perairan tersebut untuk dibawa pulang ke Indonesia.

Menurut para nelayan, beberapa korban yang ditemukan sudah dalam keadaan meninggal dunia.

Kasus ini kemudian ditangani oleh Polda Sumatra Utara. Per 14 Januari 2022, Polda Sumut mengungkap sindikat perekrutan PMI ilegal ini. Total ada 12 tersangka dalam kasus ini, 4 di antaranya masih buron.

4. Kecelakaan di Ketapang, Riau, Indonesia

Kapal yang bertolak menuju Malaysia, tenggelam di perairan Pantai Ketapang, Pulau Rupat, 14 Januari 2022.

Kapal pengangkut imigran ilegal ini membawa 19 penumpang dan dua kru. 14 korban ditemukan selamat, 5 orang tewas, dan 3 lainnya hilang. Lima korban tewas merupakan calon imigran ilegal.

Baca juga: Ironis! Saat Pemerintah Simulasi di Batam, Kapal TKI Ilegal Kembali Tenggelam

Speed boat tenggelam usai dihantam ombak. Saat itu, nakhoda membalikkan kapal, yang tadinya berangkat ke Malaysia, jadi kembali ke Indonesia. 

Langkah ini diambil karena cuaca buruk terjadi di Selat Malaka. Ketika memutar haluan, kapal dihantam ombak hingga terbalik dan tenggelam.

5. Kecelakaan di Pontian, 6 WNI Tewas

Pada 17 Januari 2022 tengah malam, kapal yang bertolak dari Batam menuju Malaysia terbalik. Insiden ini terjadi di Pulau Pisang, Pontian, Johor, Malaysia.

Kapal ini mengangkut 13 penumpang. Tujuh penumpang selamat dan enam lainnya ditemukan tewas.

Peristiwa ini diketahui saat nelayan menemukan enam korban selamat di dekat pantai. Para nelayan akhirnya melapor ke pihak berwajib. Setelah pencarian dilakukan, ditemukan enam korban tewas dan satu korban selamat lainnya.

Baca juga: Lagi-lagi Kapal Terbalik di Malaysia, 6 TKI Ilegal Diselamatkan

Asal daerah para korban selamat sudah diketahui. Dua kru boat merupakan penduduk Kepulauan Riau sementara lima penumpang berasal dari Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Lampung.

Saat ini, para korban selamat tengah berada di Polres Pontian. Salah satu korban selamat dirawat di Hospital Pontian. Sedangkan korban tewas tengah dilakukan autopsi. KJRI Johor Bahru akan segera menelusuri keluarga dan ahli waris korban jiwa.

6. 27 Orang TKI Tenggelam di Teluk Ramuna Johor, 2 Tewas

Seakan episode berkelanjutan, peristiwa kapal terbalik membawa perahu TKI ilegal kembali terjadi di Perairan Malaysia, Kamis 20 Januari 2022 dini hari.

Dikutip Batamnews dari media Malaysia, bharian.com.my, diberitakan ada 27 orang WNI tenggelam di posisi 0,8 mil Teluk Ramuna, Johor.

Baca juga: Lagi, Speedboat Tenggelam Diduga Bawa TKI Ilegal

Dua mayat ditemukan, sementara enam orang dinyatakan masih masih hilang dalam insiden ini.

“Total ditemukan 21 korban dengan 19 korban selamat yang melibatkan 10 perempuan dan sembilan laki-laki. Semuanya ditahan untuk pemeriksaan lebih lanjut dan masih dalam perawatan Posko Tanjung Sepang,” katan, Direktur Maritim Negeri Johor, Laksamana Maritim Pertama Nurul Hizam Zakaria  dalam keterangan resmi.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews