Lonjakan Kasus Aktif Covid, Jakarta dan Kepulauan Riau Tertinggi

Lonjakan Kasus Aktif Covid, Jakarta dan Kepulauan Riau Tertinggi

Ilustrasi.

Jakarta -  Pasca-periode libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022 dan varian Omicron menjadi ancaman dalam penanganan saat ini. 

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Prof. Wiku Adisasmito menyayangkan perkembangan tingkat provinsi menunjukkan perkembangan kurang baik. Dikhawatirkan, dampak Nataru pada kenaikan kasus mulai terlihat 2 minggu kemudian.

Dari data terbaru, ada kenaikan kasus aktif ini pada sejumlah provinsi. Terjadi kenaikan selama 4 minggu berturut-turut yaitu di provinsi Ibukota DKI Jakarta dan Kepulauan Riau. 

Lalu kenaikan dalam 3 minggu berturut-turut yaitu Kalimantan Selatan. Serta kenaikan dalam 2 minggu terakhir diantaranya Aceh, Sumatera Utara, Banten, Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Tengah, Sulawesi Tenggara serta Papua.

"Perlu diperhatikan bahwa pada beberapa daerah data kenaikan kasus banyak dikontribusikan oleh pencatatan kasus dari pelaku perjalanan luar negeri yang masuk ke Indonesia," kata Wiku, melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (6/1/2022). 

Baca: Mengkhawatirkan, Covid di Batam Merangkak Naik Pasca Tahun Baru 2022

Seluruh Pemda diminta mengantisipasi terhadap kemungkinan kenaikan kasus beberapa minggu ke depan. Hal ini merupakan dampak dari periode Natal dan Tahun Baru. 

Pemerintah pusat melalui berbagai kementerian dan lembaga juga terus mengupayakan seluruh tahapan pelaksanaan karantina bagi pelaku perjalanan luar negeri dilaksanakan dengan baik. 

Tujuannya mencegah penularan lokal dari orang positif apalagi yang terinfeksi varian Omicron. 

"Tentunya hal ini hanya dapat berhasil dengan peran serta masyarakat yang patuh menjalankan aturan karantina yang sudah ditetapkan," lanjutnya.

Yang juga penting, setiap daerah harus berupaya mencegah agar importasi kasus ini tidak lolos ke masyarakat. Serta melakukan langkah pengendalian apabila terjadi indikasi transmisi komunitas sedini mungkin. 

"Kedisiplinan protokol kesehatan di tempat umum dan bagi pelaku perjalanan juga perlu untuk selalu diawasi dan ditegakkan untuk mencegah semakin meluasnya penularan," pungkas Wiku.

Baca: Gubernur Ansar Minta Kemenkes Pisahkan Data Covid TKI dengan Warga Kepri

Namun demikian, terjadi perbedaan data yang disajikan antara pemerintah pusat dengan Pemprov Kepri.

Per 6 Januari 2022, Satgas Covid-19 menyebut ada 123 kasus baru Corona di Kepri, tertinggi kedua setelah DKI Jakarta sebanyak 267 kasus.

Sementara data Pemprov Kepri menyatakan ada 3 kasus baru dan 13 kasus aktif pada hari yang sama.

Ditengarai, ketimpangan data ini akibat dimasukkannya data Pekerja Migran Indonesia positif Covid-19 yang pulang melalui Kepulauan Riau. 

Hal ini telah diprotes oleh Gubernur Ansar Ahmad ke pemerintah pusat, beberapa waktu lalu.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews