Pengemudi Ojol Tak Setuju BBM Pertalite Dihapus, Begini Alasannya

Pengemudi Ojol Tak Setuju BBM Pertalite Dihapus, Begini Alasannya

ilustrasi.

Jakarta, Batamnews - Pemerintah memberi sinyal akan menghapus Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Premium dan Pertalite secara bertahap. Tahap awal, pemerintah akan mendorong penggunaan bensin RON 90 atau Pertalite sebagai bahan bakar minyak ramah lingkungan.

Rencana pemerintah tersebut mendapatkan penolakan dari para pengguna BBM Pertalite, khususnya pengemudi ojek online. Gabungan Aksi Roda Dua Indonesia (Garda) meminta pemerintah menghadirkan bahan bakar alternatif lain yang lebih bersih dan ekonomis.

Baca juga: Pria di Batam Jadi Korban Salah Tangkap Curi Tenda, Ternyata Cuma Tukang Ojek

"Kami tidak setuju (rencana pemerintah hapus Pertalite)," kata Ketua Umum Garda, Igun Wicaksono di Jakarta, Jumat (24/12/2021).

Igun menyadari upaya penghapusan tersebut dalam rangka penggunaan transisi energi yang lebih bersih. Hal ini juga demi menjaga bumi dari dampak perubahan iklim. Hanya saja, dia ingin pemerintah lebih dulu menghadirkan energi alternatif terlebih dahulu.

"Kecuali pemerintah sudah menyiapkan alternatif lain yang nilai ekonomisnya lebih murah," kata dia.

Pengemudi Ojek Online Banyak Gunakan Pertalite

Igun menuturkan, sebagian besar pengemudi ojek online menggunakan BBM jenis Pertalite sebagai bahan bakar. Mengingat harganya masih terjangkau sekitar Rp7.650 per liter. Harganya lebih murah ketimbang jenis Pertamax sekitar Rp9.000 per liter.

Baca juga: Satlantas Panggil Tukang Ojek di Singkep Beri Pemahaman Berkendara

"Sebagian besar pengemudi ojol pakai Pertalite," kata dia.

Untuk itu dia meminta pemerintah untuk memikirkan kembali rencana penghapusan Pertalite. Bila hal itu tidak bisa dihindarkan, maka dia ingin pemerintah mempercepat berbagai infrastruktur penggunaan energi baru terbarukan (EBT), khususnya dalam hal transportasi.

"Moda transportasi ini harus pikirkan, dilakukan subsidi unit baru, harga jual juga harus lebih ekonomis dan dapat insentif. (Diskon) pajak kendaraan juga jangan kecil sekali," kata dia mengakhiri.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews