Cerita Albert, Tantang Angin Malam Demi Nafkah Istri dan si Buah Hati

Cerita Albert, Tantang Angin Malam Demi Nafkah Istri dan si Buah Hati

Ilustrasi

Batam, Batamnews - Terlepas dari siang yang penuh hiruk-pikuk, Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri), punya cerita tersendiri di malam hari bagi para pencari rezeki.

Contohnya Albert (41), tukang ojek online atau ojol yang siaga di malam hingga dinihari. Tak peduli cuaca hujan atau geluduk menggelegar, dia tetap melakoni aktivitas.

"Cuaca agak mendung, ya. Semoga tak hujan aja ni," kata dia kepada Batamnews, Senin (8/11/2021).

Dia terlihat steddy. Dengan mengenakan celana kargo dan hoodie, siap menentang jalanan di malam hari demi istri dan si buah hati.

Baca juga: Warga Bida Kabil Terus Dihantui Banjir, Sumarni: Ijazah dan Rapor Anak Saya Rusak

Baginya, penghalang hanya sakit. Jika tidak ia terus mengendarai. Sampai berakhirnya ketika fajar sudah menyingsing.

"Kalau malam kostum kita harus kayak gini emang. Nanti susah pulak kalau udah sakit, nggak bisa narik lagi kita," kata Albert.

Tempat mangkalnya tak menentu. Tapi biasanya dia standby di sekitaran Nagoya. Karena menurutnya aktifitas di malam hari lebih terfokus kepada sejumlah tempat hiburan.

"Biasanya saya di sekitaran sini aja, di karaoke K2. Jam segini ramai yang minta antar jemput. Ya udah, standby aja di sini sambil aktifkan aplikasinya," katanya.

 

Dia optimis dengan pekerjaannya itu. Sebab yang dihasilkannya sepadan dengan jerih payah.

Setiap malam, total ia bisa mendapatkan Rp 200 ribuan. Terlebih lagi saat weekend, bisa mencapai Rp 200 sampai Rp 400 ribu.

"Itu jumlah total ya. Kadang gini, banyak pelanggan itu nggak cuma bayar biaya ongkos. Mereka kadang kasi uang tip. Sekali narik aja dapat tip bisa sampai 50 ribuan," ujarnya.

Sejak meninggalkan pekerjaannya sebagai buruh di galangan kapal pada 2013 lalu, Albert tak lagi memiliki pekerjaan tetap. Kini hanya bermodal sepeda motor dan aplikasi ojol saja untuk mencari uang.

Baca juga: Batam Undercover: Kisah Jenny Wanita Pekerja Malam Kampung Bule

"Awalnya saya kesulitan ngojek ni. Tapi lama-lama sampai ke titik terangnya, lah. Bisa mencukupi kebutuhan, bisa menyekolahkan anak, bisa bayar kontrakan rumah," ceritanya.

Diakuinya, dengan pekerjaannya itu tentu tak bisa membuat ia dan keluarga dapati kemewahan. Seperti beli kendaraan mewah atau bahkan punya hunian sendiri.

Albert pun tak muluk-muluk. Katanya, dia tak mencari kaya. Hanya cukup memenuhi kebutuhan saja sudah lega.

"Saya nggak mau jadi kaya. Susah kalau udah jadi orang kaya ni, banyak cobaannya. Biarlah saya hidup sederhana seperti sekarang. Makan cukup, pakaian cukup. Intinya masih dapat mencari uang. Saya minta semoga badan tetap sehat aja, soalnya kalau udah sakit pasti nggak bisa ngojek lagi," pungkasnya.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews