Gantikan Kepala Puskesmas Tanjungbuntung, dr Pra Reda Malah Ikut Diperiksa Polisi

Gantikan Kepala Puskesmas Tanjungbuntung, dr Pra Reda Malah Ikut Diperiksa Polisi

Polresta Barelang. (Foto: ist)

Batam, Batamnews - Kepala Puskesmas Tanjungbuntung, Pra Reda Gusti yang tidak hadir dalam rapat dengar pendapat (RDP). Sebagai kepala puskesmas baru, ia pun ikut dimintai keterangan oleh pihak kepolisian terkait kasus dugaan penelantaran di Puskesmas Tanjungbuntung. 

Usai kasus itu, dr Suryani selaku Kepala UPT puskesmas saat itu, dimutasi sebagai dokter biasa di rumah sakit umum daerah oleh Wali Kota Batam. Sedangkan dr Pra Reda yang sebelumnya menjabat Kepala UPT Puskesmas Rempang Cate ditunjuk menggantikan dr Suryani.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam, Didi Kusmarjadi usai RDP di DPRD Kota Batam, Selasa (19/10/2021) siang mengatakan, ketidakhadiran Pra Reda dikarenakan harus memberikan keterangan kepada pihak kepolisian terkait kasus tersebut.

“Pihak Reskrim yang kesana. Sebenarnya mereka ke sana dalam rangka masih ingin mencari tau kejadian yang sebenarnya seperti apa,” ujar Didi.

Menurut Didi, pengambilan keterangan itu tidak lepas dari kabar awal yang menyebutkan bahwa meninggalnya korban karena kelalaian dari pihak Puskesmas.

“Karena berita yang beredar kan ini kelalaian, kelalaian dari pihak kita. Padahal kan menurut kami ini kelalaian dari pihak keluarga. Pihak keluarga yang telat mengetahui korban tenggelam. Karena video yang tersebar ini juga sepotong-sepotong, tidak menceritakan dari awal dia datang dalam keadaan seperti apa,” kata Didi.

Sedangkan untuk pemeriksaan Kepala Puskesmas yang lama, Suryani, Didi mengatakan belum mengatahui apakah dia sudah diperiksa pihak kepolisian atau belum.

“Tapi nanti kalau ada indikasi ke arah sana (kelalaian), saya rasa polisi akan memanggil dia (Kapus lama). Yang bersangkutan kan sekarang sudah bertugas di RSUD. Termasuk dokter jaganya akan dipanggil, sementara polisi hanya mengumpulkan keterangan saja dari pihak puskesmas,” ucap Didi.

Pada saat RDP, Didi juga menceritakan kronologi kejadian tersebut di depan anggota Komisi IV DPRD Kota Batam. 

Dalam kronologi itu, Didi mengatakan bahwa pengakuan dari bidan yang memeriksa korban pada saat itu sudah mengetahui kalau korban meninggal dunia. 

Namun dia grogi, dan tidak percaya diri untuk memberi tahu keluarga bahwa korban sudah meninggal dunia.

“Sudah diperiksa nadinya, sudah tidak ada. Terus waktu diperiksa matanya, pupil mata sudah melebar,” ungkap Didi.

Sebelumnya pihak keluarga menyesalkan ketiadaan dokter jaga di puskesmas hingga petugas mobil ambulans. Mereka di puskesmas menunggu hingga 1,5 jam lebih sebelum membawa gadis korban tenggelam ke RS Budi Kemuliaan, Kota Batam menggunakan mobil milik RT.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews