Kasus Memalukan Puskesmas Tanjungbuntung Diselidiki Polisi

Kasus Memalukan Puskesmas Tanjungbuntung Diselidiki Polisi

Puskesmas Tanjungbuntung. (Foto: ist)

Batam, Batamnews - Kasus penelantaran pasien di Puskesmas Tanjungbuntung, Kota Batam jadi perhatian publik. Bahkan kasus ini ikut diselidiki pihak kepolisian.

Aktivis Kemanusiaan di Kota Batam, Romo Chrisanctus Paschalis Saturnus menyoroti peristiwa tersebut.

Ia sangat menyayangkan pelayanan puskesmas sehingga peristiwa itu dapat terjadi. Apalagi dalam situasi kedaruratan yang menyangkut nyawa seseorang.

Baca juga: Kepala Puskesmas Tanjungbuntung yang Baru Dikabarkan Dipanggil Polisi

"Jangan menganggap sepele, ini terkait nyawa orang," ujar Romo Paschal, Selasa (19/10/2021).

Seharusnya, lanjut Romo, puskesmas memberikan pelayanan terhadap masyarakat selama 24 jam mengingat kondisi darurat itu tak mengenal waktu.

Ia berharap pelayanan puskesmas bisa dibenahi agar kejadian serupa tak terjadi lagi di kemudian hari.

"Jangan anggap sepele nyawa orang, akibat kurangnya pelayanan nyawa orang sampai melayang. Mati hidup memang di tangan tuhan, tapi siapapun pasti marah kalau tak ada usahanya," tegasnya.

Buntut kasus ini tak hanya pencopotan Kepala Puskemas, namun pihak kepolisian juga melakukan penyelidikan terkait kelalaian tersebut.

Hal itu terungkap saat rapat dengar pendapat (RDP) di DPRD Batam. Semua kepala puskesmas di Batam diundang oleh Komisi IV DPRD Batam, Selasa (19/10/2021).

Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam, Didi Kusmarjadi menyebut jika Kepala UPT Puskesmas Tanjungbuntung yang baru tak bisa hadir. 

Yang bersangkutan turut memberikan keterangan kepada polisi hari ini.  

"Kepala Puskesmas Tanjungbuntung tak hadir, kabarnya dipanggil ke Satreskrim," kata Didi

Romo Paschal sendiri mengaku mendukung kepolisian dalam meneliti kasus ini. Apakah ada kelalaian petugas di dalamnya. 

"Agar menjadi perhatian dan pembelajaran kita semua. Saya mendukung pihak kepolisian agar mengusut kasus ini," pungkasnya. 

Kasus memalukan itu sebelumnya terjadi di Puskesmas Tanjungbuntung, Kecamatan Bengkong, Kota Batam. Warga yang menyelamatkan seorang gadis korban tenggelam kecewa berat.

Baca juga: Buntut Kasus Tanjungbuntung, DPRD Batam Panggil Semua Kepala Puskesmas

Selain dokter jaga tak bisa dihubungi, pihak puskesmas juga tak bisa menggunakan ambulans untuk merujuk korban saat itu juga ke rumah sakit. Hal itu karena kunci mobil ambulans puskesmas dibawa sopir yang tak bisa dihubungi saat itu. 

Keluarga butuh waktu 1,5 jam menunggu di puskesmas dengan kondisi darurat. Korban sendiri sudah dinyatakan meninggal setelah akhirnya dilarikan ke rumah sakit menggunakan mobil Pak RT. 

Sementara di puskesmas tidak ada tindakan medis, selain memberikan oksigen oleh seorang bidan yang kebingungan mengatasi situasi tersebut.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews