Masuk Angin atau Serangan Jantung, Apa Bedanya?

Masuk Angin atau Serangan Jantung, Apa Bedanya?

Ilustrasi: Cochraneolog

BATAMNEWS.CO.ID - Masuk angin perlu diwaspadai sebagai tanda awal serangan jantung. Namun Anda juga tidak bisa selalu beranggapan bahwa keluhan masuk angin sudah pasti terkena serangan jantung. Lantas, bagaimana cara membedakan gejala masuk angin dengan serangan jantung?

Seperti dilansir dari meetdoctor, dr. Handris Yanitra mengungkapkan, masuk angin merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan kondisi rasa sakit dengan gejala badan pegal atau terasa berat di bahu, dapat disertai mual dan atau muntah, serta berkeringat dingin. Masuk angin pun kadang disertai sendawa sehingga kerap dikaitkan penyakit maag atau gastritis. Lalu, apa sebenarnya masuk angin itu?

1. Serangan jantung
Seseorang yang akan mengalami serangan jantung biasanya mengeluhkan keadaan seperti masuk angin (pusing, mual atau muntah, berkeringat dingin, hingga berdebar-debar) yang disertai keluhan khas nyeri dada spesifik maupun keluhan tidak khas (seperti rasa nyeri pada ulu hati maupun sesak nafas). Lokasi nyeri dada yang dirasakan biasanya dirasakan menyeluruh (diffuse). Pasien umumnya akan menunjukkan daerah di sekitar dada kiri namun tidak dapat menunjukkan lokasinya secara pasti.

Nyeri dapat menjalar sampai ke bahu, leher, rahang, dan lengan kiri. Pasien juga terlihat cemas bahkan pingsan. Jika Anda menemukan atau mengalami hal ini, segera periksakan diri ke pusat pelayanan kesehatan terdekat.

Nyeri dada spesifik yang mengarah ke serangan jantung disertai gejala rasa tidak nyaman di dada (discomfort), terasa seperti tertekan (pressure), terasa terikat kuat di dada (tightness), terasa terbakar di dada (burning) atau terasa berat (heaviness). Kadang-kadang pasien menggambarkannya seperti sensasi tertindih gajah pada dadanya (elephant sitting on my chest).

Nyeri dada angina ini tidak mengalami perubahan meski menarik nafas atau saat terjadi pergerakan dinding dada. Nyeri dada ini biasanya berlangsung kurang dari beberapa menit dan jarang lebih dari 5 – 10 menit. Namun ada beberapa kasus di mana nyeri dada spesifik terjadi lebih dari 10 menit.

2. Masuk angin
Kadang ada beberapa orang yang mengeluhkan masuk angin disertai keluhan tidak spesifik seperti nyeri ulu hati yang disertai sesak nafas maupun berdebar-debar. Namun keluhan ini tetap perlu diwaspadai karena dapat memberikan gambaran ke arah serangan jantung. Terlebih lagi jika memiliki faktor risiko (level kolesterol yang tinggi, diabetes, memiliki kebiasaan merokok, dan jarang berolahraga) dan harus lebih diwaspadai bila terjadi pada usia tua dan memiliki riwayat keluarga penyakit jantung.

Seseorang yang mengalami masuk angin biasa biasanya tidak mengeluhkan nyeri dada seperti yang disebutkan di atas. Jika disertai nyeri dada, pasien dapat menunjukkan lokasi nyeri dengan satu jari. Lamanya nyeri hanya timbul dalam beberapa detik. Namun selain masuk angin biasa, jika ada yang mengeluhkan hal seperti ini, Anda harus memikirkan keadaan lain yang dapat menyebabkan timbulnya nyeri seperti penyebab di luar jantung (peradangan pada selaput paru), gangguan saluran perncernaan, atau gangguan pada tulang maupun otot.

[rul]


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews