Bahaya! Kasus Covid-19 di Kepri Kian Tak Terkendali, Batam Tertinggi

Bahaya! Kasus Covid-19 di Kepri Kian Tak Terkendali, Batam Tertinggi

Ilustrasi.

Batam, Batamnews - Lonjakan kasus Covid-19 di Provinsi Kepulauan Riau sudah sangat mengkhawatirkan pada bulan Juli 2021. 

Dari tujuh kabupaten/kota di Kepulauan Riau, Kota Batam merupakan wilayah dengan kasus Covid-19 tertinggi.

Berdasarkan data Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Batam kasus Covid-19 pada Jumat (16/7/2021) mencatatkan rekor tertinggi dengan penambahan pasien Covid-19 sebanyak 417 orang. 

Dari tanggal 1-16 Juli secara kumulatif pasien Covid-19 bertambah 4.705 orang, meningkat dibandingkan bulan Juni yang secara kumulatif mencapai 4.342 orang. 

Baca: Update Corona Batam: 417 Kasus Baru, 425 Pasien Sembuh dan 12 Meninggal Dunia

Angka kematian karena Covid-19 juga meningkat. Jumlah pasien meninggal terkonfirmasi Covid-19 tanggal 1-16 Juli 2021 sebanyak 128 orang, meningkat dibandingkan bulan Juni 2021 sebanyak 93 orang.

Sementara, untuk Kepulauan Riau pada 16 Juli 2021, tercatat total konfirmasi positif Corona sebanyak 34.761 orang, dengan kasus aktif tembus sebanyak 6.041 orang.

Adapun pasien sembuh secara akumulatif sebanyak 27.912 orang dan meninggal 808 orang.

Pakar epidemiologi yang sekaligus Kepala Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) Batam, Asep Zaenal Mustofa memaparkan penyebab lonjakan kasus Covid-19 cukup signifikan. 

Menurut Asep, peningkatan kasus Covid-19 disebabkan oleh banyak faktor, seperti pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro tidak berjalan dengan baik. 

Pelaksanaan tracing, testing and treatment (3T) tidak berjalan dengan baik. Lalu dari pasien isolasi mandiri sebanyak 72 persen dari jumlah kasus aktif, khususnya di Kota Batam. 

Baca: Sejumlah Pejabat Pemko Batam Positif Corona, Begini Kondisinya

“Ini berat, karena memudahkan penyebaran Covid-19 jika rumahnya tidak sesuai ketentuan tentang persyaratan rumah yang bisa digunakan isolasi mandiri,” ujarnya, Sabtu (17/7/2021). 

Selain itu, faktor lainnya saat ini masyarakat sudah mulai kurang patuh dalam melaksanakan protokol kesehatan (prokes) yaitu memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas (5M). 

“Dan dimungkinkan saat ini sudah ada varian baru yang masuk ke Batam tapi belum terkonfirmasi dari Balitbangkes, tapi melihat kondisi dan identifikasi kasus yang ada, varian baru sudah dimungkinkan masuk,” katanya.

Testing Minim

 

Terkait pelaksanaan 3T, Asep mengatakan Kota Batam seharusnya dapat melakukan upaya testing pada angka 6.255 orang, karena penambahan pasien Covid-19 sehari lalu telah mencapai 417 orang. 

“Berdasarkan instruksi Mendagri, Batam seharusnya dalam sehari bisa melakukan testing sebanyak 3.300 sampel, karena rata-rata penambahan kasus per hari sudah di atas 200 orang,” jelasnya. 

Baca: Pemerintah Siapkan 3 Opsi Sikapi Penuhnya Rumah Sakit di Batam

Namun pada faktanya, upaya testing di Batam masih jauh dari target yang diatur oleh Kemenkes RI. Hal ini berdasarkan laporan harian Covid-19 di Batam, untuk penambahan pasien Covid-19 yang tercatat sebanyak 417 orang saja, hanya 220 orang yang dilakukan pemantauan kontak erat. 

“Perbandingannya jauh sekali, sedangkan sebelum kasus Covid-19 di Batam yang belum melonjak saat ini, testing dilakukan dengan perbandingan 1 banding 1.000 orang, artinya Batam melakukan testing 1.300 orang, jika dilihat dari jumlah penduduknya,” katanya. 

Sehingga dari segi epidomologi, menurut Asep penanganan Covid-19 di Batam belum optimal. Impian untuk penurunan kasus Covid-19 juga sulit tercapai dengan waktu singkat. 

Kasus Meningkat Jika PPKM Darurat Gagal

 

Ia memperkirakan kasus Covid-19 di Batam akan terus meningkat, dan akan semakin meningkat lagi jika penerapan PPKM Darurat tidak berhasil. 

“Terutama mengenai angka pasien yang menjalani isoman juga terus meningkat,” kata dia. 

Baca: Enam Hari PPKM Darurat di Batam, Amsakar: Efektif Tekan Kerumunan

Membantu upaya 3T, pihaknya sudah melakukan pelatihan kepada 290 orang bintara polisi agar pelaksanaan 3T di lapangan dapat maksimal dengan sesuai dengan instruksi Kemenkes. 

“Supaya bisa meningkatkan upaya tracing,” kata dia. 

VIDEO DARI BATAMNEWS :




Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews