Lingga, Batamnews - Berkurban di Hari Raya Idul Adha sudah menjadi impian seluruh umat muslim. Tapi, karena kekuatan ekonomi masing-masing orang berbeda-beda, berkurban baru bisa dilakukan oleh orang-orang yang terbilang mampu.

Namun, berkurban juga tidak bisa dilakukan sembarangan, terutama dalam memilih hewan yang layak untuk dikurbankan.

Kepala Bagian (Kabag) Kesejahteraan Rakyat (Kesra) di Setretariat daerah (Setda) Lingga, Jaya Atmajaria mengatakan, ada beberapa pedoman dalam menyiapkan hewan yang layak untuk dikurbankan dan harus dipenuhi siapa saja yang ingin berkurban.

Baca juga: Pilkades di Lingga 21 Juli, DPMD: Prokes Diperketat

Salah satu yang menjadi pedoman umum yakni, hewan kurban harus berupa hewan ternak, yaitu sapi dan kambing, baik berupa kambing lokal maupun domba.

"Kemudian usia hewan kurban harus telah memenuhi kriteria yang telah ditetapkan oleh syara' seperti domba berusia minimal 6 bulan, terus kambing minimal 1 tahun dan sapi minimal 2 tahun," kata dia kepada Batamnews, Rabu (14/7/2021).

Jaya melanjutkan, hewan yang dikurbankan juga harus dalam keadaan sehat, artinya hewan tersebut tidak mengidap cacat yang bisa menghalangi keabsahannya, seperti salah satu matanya buta.

Baca juga: STQH Kepri 2021 Ditunda Imbas PPKM Darurat di Tanjungpinang

"Hewan yang sakit, yakni yang gejalanya jelas itu juga tidak boleh. Hewan juga tidak boleh dalam keadaan pincang yang bisa menghalangi hewan tersebut untuk berjalan, selanjutnya dalam keadaan kurus sehingga tulangnya tidak bersumsum, itu juga tidak boleh," ujarnya.

Dia menjelaskan, penyembelihan hewan kurban dilakukan pada waktu yang telah ditentukan secara syar'i yaitu setelah shalat Idul Adha pada hari Nahr (10 Dzulhijah) hingga tenggelamnya matahari pada hari tasyriq terakhir yaitu tanggal 13 Dzulhijah.

"Pendistribusian hewan kurban hendaknya tepat sasaran," pungkasnya.