Panbil Group Teken MoU Pembangunan PLTU di Tanjung Sauh

Panbil Group Teken MoU Pembangunan PLTU di Tanjung Sauh

Penandatanganan MoU pembangunan PLTU antara PT Panbil Utilitas Sentosa dengan China Gezhouba Group International Engineering. (Foto: Yude/Batamnews)

Batam, Batamnews - PT Panbil Utilitas Sentosa teken MoU kerjasama dengan China Gezhouba Group International Engineering, dalam kerjasama pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) menggunakan energi terbarukan yang akan dibangun di Tanjung Sauh, Nongsa, Kota Batam, Selasa (29/6/2021) siang.

Penandatangan MoU itu dilakukan di Hotel Best Western Panbil, dihadiri oleh Founder Panbil Group Johanes Kenedy, Kepala China Gezhouba Group International Engineering co. Ltd, Chief Representative CGGC, Mr. Shen Wenbo, Dirut PLN Batam, Nyoma S Astawa, Asisten I Pemko Batam Hariman dan lainnya.

Founder Panbil Group, Johannes Kenedy mengatakan, alasan pihaknya ingin membuat proyek ini berlandaskan dari Pemerintah yang ingin Indonesia memanfaatkan energi terbarukan.

“Jadi energi baru terbarukan itu nanti arahnya akan mengurangi penggunaan fosil, yang berbahan batu bara. Sehingga harus digalakkan dari sekarang, pembangunan PLTU murni PLTU yang tidak lagi dibiayai oleh bank besar maupun lokal dan internasional,” ujarnya usai penandatanganan MoU.

“Oleh karena itu kami masih mengkombinasikan (bahan-bahan terbarukan), karena kalau 100 persen langsung menggunakan biomass, tidak ada jaminan pasokan cangkang (bahan biomass) akan terpenuhi saat diperlukan,” katanya.

Dia menjelaskan, untuk itu Kombinasi yang paling tepat saat ini digunakan adalah ialah kombinasi dari fosil dan batu baranya yang disupport dengan PV (photoVoltaics solar sel 10-20 persen) dan juga biomass. 

“Jadi secara gradual, kita akan kurangi penggunaan fosil dari sekarang, sebelum tahun 2050 (saat pengakhiran penggunaan fosil),” jelasnya.

Johanes menjelaskan, pembangunan PLTU itu sesegera mungkin akan dimulai dengan kapasitas tenaga sebesar 200 mega dengan nilai investasi nya sekitar 300-350 juta USD atau 4-5 triliun.

“Ini akan digunakan sebagai besar untuk Tanjung Sauh tapi juga digunakan untuk mensupport kelistrikan di Batam,” ungkapnya.

Direktur Utama PLN Batam Nyoman S. Astawa menegaskan pihaknya memberikan dukungan penuh terkait proyek ini.

“Kami menyambut baik adanya inisiasi dari Panbil dan China untuk membangun PLTU Biomassa,” katanya.

Dengan adanya PLTU ini nantinya, dia berharap Batam bisa punya pembangkit ramah lingkungan.

“Karena kita tahu selama ini sentimen dunia terhadap pembangkit dengan fosil seperti apa. Bahkan ada beberapa negara akan memberlakukan pajak khusus untuk produk-produk yang menggunakan listrik dengan daya tidak ramah lingkungan,” ungkapnya.

Dengan adanya PLTU ini, dikatakannya Batam bisa jadi prioritas pertama dan dapat membantu memproduksi produk dengan listrik ramah lingkungan. 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews