Intimidasi Fisik dan Verbal Kepada Wartawan, PWI Ingatkan Wabup Meranti Asmar

Intimidasi Fisik dan Verbal Kepada Wartawan, PWI Ingatkan Wabup Meranti Asmar

ilustrasi.

Meranti, Batamnews - Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Meranti menyoroti sikap arogansi yang ditunjukkan Wakil Bupati Meranti, Asmar kepada salah seorang jurnalis lokal di daerah itu.

Jurnalis bernama Ali Imran sempat diintimidasi dengan kata-kata kasar dan intimadasi fisik berupa gerakan menampar oleh Asmar. 

Hal itu terjadi saat Ali akan mengklarifikasi berita yang dikomplain Asmar.

Wabup Asmar sendiri awalnya yang mengundang Ali untuk ke rumahnya terkait pemberitaan yang dianggap Asmar tidak betul. 

Padahal berita tersebut sebelumnya ditulis atas keterangan dari Jubir Tim Percepatan Penanganan Covid-19 Meranti, Muhammad Fahri SKM. 

Ali juga mengonfirmasi langsung Asmar melalui WhatsApp pribadinya yang dilakukan tanggal 17 Mei 2021 lalu.

Berita berjudul  “Bikin Geger, Terkonfirmasi Positif Covid-19, Anak Pejabat di Riau Malah Diisolasi di Rumah Dinas” hal itu yang dikomplain wabup.

Sempat mendapat perkataan kasar di telpon, Ali mengaku juga mendapat hal serupa saat berjumpa Asmar. Bahkan gerakan seperti akan menampar sempat diarahkan Asmar ke dirinya. 

Baca juga: Meranti Setop Sementara Pembelajaran Tatap Muka di Sekolah

Padahal Ali merasa berita yang diterbitkan tersebut sesuai fakta dan keterangan narasumber, yakni Jubir Satgas Covid, Fahri.

Fahri yang kemudian dikonfrontir dan tiba di kediaman Asmar juga menjadi sasaran kemarahan atasannya itu. Ia padahal berusaha menjelaskan kebenarannya, dan itu sesuai dengan apa yang dijelaskan.

“Saya katakan, berita itu dibuat berdasarkan keterangan dari Jubir Satgas Covid-19 dalam hal ini adalah Fahri. Namun Wabup Asmar tetap tak bisa terima,” beber Ali.

Tak tanggung-tanggung, menurut Ali, Asmar melontarkan kemarahannya hampir 40 menit lamanya. Ajudan dan Kasubbag Anshari Arif yang berada di dekatnya saat itu hanya terdiam.

Baca juga: Beredar Pesan WhatsApp Pengurangan Tenaga Honorer di Meranti, Sekda: Itu Hoaks!

Untungnya Asmar meredam amarahnya. Ia kemudian meminta maaf sambil mengeluarkan kalimat dengan nada lirih. 

Atas permintaan Asmar, akhirnya pihak media yang bersangkutan melakukan sejumlah revisi dari konten berita tersebut. 

Direspon Ketua PWI Meranti

Ketua PWI Meranti Syamsidir langsung menggelar rapat. Rapat itu melibatkan seluruh pengurus PWI. Syamsidir membahas langkah-langkah apa yang harus diambil agar kejadian serupa tak terulang.

Dalam pernyataan resminya, Syamsidir meminta Asmar agar tidak panik dengan Covid-19 yang terjadi pada anaknya. "Terinfeksi Covid-19 itu bukanlah aib yang dapat menjatuhkan warwah seseorang atau pejabat," ucapnya.

Ia berharap Wabup Asmar dapat memahami tugas dan fungsi wartawan. 

"Pejabat tidak seharusnya bersikap arogan kepada wartawan, karena selama ini peran wartawan juga sangat besar dalam membangun daerah," ujar pria yang akrab disapa Atan itu.

Sebagai pejabat publik, emosional seperti itu menurutnya tidak boleh ditunjukkan.

Baca juga: Bupati Perpanjang Masa Jabatan Plt Dirut RSUD Meranti, Ini Alasannya

"Walaupun secara pribadi saya juga dekat dengan Wabup Asmar, tapi secara organisasi kami juga harus bersikap ketika ada anggota diperlakukan seperti itu. Mudah-mudahan ini menjadi pelajaran bagi semua orang dan tidak lagi melakukan hal semena-mena kepada wartawan," terangnya. 

Atan tak ingin wartawan dijadikan tempat pelampiasan kemarahan, apalagi selama ini kemitraan PWI dangan Pemkab Meranti telah berjalan sangat baik.

"Semoga ini menjadi pelajaran berharga dan kedepan tidak ada lagi narasumber yang bersikap arogan kepada wartawan, sebaliknya berteman baik dan saling mendukung," harapnya. 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews