Dicurigai Bawa Corona, WN India Kabur ke Batam

Dicurigai Bawa Corona, WN India Kabur ke Batam

WN India Mengelak dari Karantina di Soetta Sempat Kabur ke Batam. (Foto: merdeka.com)

Jakarta, Batamnews - Sebanyak 7 warga negara India lolos dari kewajiban karantina Covid-19 dengan berbagai cara, termasuk dibantu sejumlah petugas nakal di Bandara Soekarno-Hatta.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus mengatakan modus itu adalah membayar sejumlah uang kepada petugas nakal tersebut. "Modus operandinya sama," ujar Yusri di Polres Bandara Soekarno-Hatta, Rabu 28 April 2021.

Baca juga: Krisis Ambulans, Jenazah Pasien Corona di India Ditaruh di Atap Mobil

Ke-7 warga India itu, kata Yusri ada jokinya yang mengurus dari turun pesawat hingga melalui proses pemeriksan tiga tahap. "Mereka bisa melewati karena ada yang membantu dan bayar Rp 6 juta, 6,5 juta, 7,5 juta bisa lolos tanpa karantina."

Para joki telah menyiapkan taksi di luar bandara untuk membawa warga India menghindar dari karantina 14 hari.

Semestinya, kata Yusri, semua  penumpang dari luar negeri harus mengikuti tahapan karantina Covid-19 selama 5 hari. Khusus bagi warga negara India, karantina berlaku selama 14 hari karena di negara itu wabah Covid-19 cukup tinggi.

Polisi menetapkan 11 tersangka terkait pelolosan karantina covid-19 ini yang terdiri dari 7 warga negara India dan 4 warga negara Indonesia yang membantu warga asing keluar bandara tanpa melalui proses karantina.

Adapun 5 warga India yang ditangkap Senthil Ranganathan, Cherelovapil Mukri Muhammad Jabir, Kankurte Madhuri, Patel Narendra, dan Patel Satish Darayan. Sementara dua lainnya masih buron adalah Muhammed Shereef dan Sathyanarayana Raomendarkar.

Sementara 4 WNI berperan sebagai joki adalah Zakaria Ramdhan, Ahmad Sulaiman, Rusdian dan Mukri. "Para pelaku mencoba memanfaatkan situasi untuk mencari keuntungan," kata Yusri.

Baca juga: Petugas Bandara Disogok WNA India Rp6,5 Juta Agar Bebas dari Karantina

Terungkapnya kasus ini berawal dari hasil  tracing 116 WN India dari penerbangan carter Air Asia QZ 988 Chenai India – Soekarno Hatta, pada Tanggal 21 April 2021 lalu. Dari 117 penumpang, ternyata terdapat 8 penumpang yang tidak menjalani kewajiban Karantina yang terdiri dari 7 orang WN India dan 1 orang WNI.

Menurut Kapolres Kota Bandara Soekarno-Hatta Komisaris Besar Adi Ferdian Saputra setelah dilakukan pencarian mereka ditemukan di Batam, Bandung, Jakarta dan Surabaya. "Total keseluruhan yang sudah diamankan ada lima WNA, dua lagi masih kami buru."

Warga India yang berhasil lolos dari karantina Covid-19 itu menggunakan berbagai cara. Senthil Ranganathan yang ditangkap di Bandung, misalnya, lolos dari karantina lantaran dibantu oleh Zakaria Ramdhan yang bekerja sebagai staf di perusahaan tempat Senthil bekerja.

Zakaria mempunyai kenalan bernama Ahmad Sulaiman yang memegang pas bandara. Sulaeman lah yang berhasil masuk ke dalam hingga ke area kedatangan Terminal 3 untuk menjemput Senthil dan mengantarnya naik taksi langsung ke Bandung.

"Ahmad Sulaiman ini juga mendapatkan keuntungan Rp 12 juta untuk 3 orang penumpang di penerbangan QZ 988 ini," kata Adi Ferdian.

Baca juga: Sejumlah Negara Rame-rame Tolak Kunjungan Warga India

Ada pula WN India Kankurte Madhuri yang berhasil lolos dari karantina atas bantuan suami dan anaknya yang sudah dua tahun tinggal di Indonesia. Suaminya, Sathyanarayana Raomendarkar terlebih dulu memesan kamar di Hotel Mercure sebagai pilihan hotel karantina.

Namun Kankurte tidak pernah tinggal di hotel karantina itu. Warga India itu dijemput sang suami di pelataran Terminal 3, dan langsung membawanya dengan taksi menuju ke apartemen mereka di Jakarta Barat.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews