Utak Atik UU di Rusia, Masa Jabatan Vladimir Putin Bisa Lampaui Stalin

Utak Atik UU di Rusia, Masa Jabatan Vladimir Putin Bisa Lampaui Stalin

Vladimir Putin. (Foto: RBTH)

Moskow, Batamnews - Vladimir Putin telah menandatangani undang-undang yang akan memungkinkannya mencalonkan diri sebagai presiden dua kali lagi seumur hidupnya.

Putin meneken undang-undang tersebut pada Senin (5/4/2021), mengakhiri proses selama setahun untuk "mengatur ulang" masa jabatan kepresidenannya.

Konstitusi ditulis melalui proses serupa referendum yang oleh para pengkritiknya disebut sebagai perebutan kekuasaan yang kasar. Ia berpotensi menjabat presiden hingga 2036.

Putin telah menjadi politisi paling kuat di Rusia sejak ia menjadi presiden pada tahun 2000, setelah pendahulunya, Boris Yeltsin mengundurkan diri.

Jika dia tetap berkuasa hingga 2036, masa jabatannya akan melampaui Joseph Stalin, yang memerintah Uni Soviet selama 29 tahun, menjadikan Putin sebagai pemimpin Moskow terlama sejak kekaisaran Rusia.

Secara resmi, undang-undang baru membatasi warga Rusia untuk dua masa jabatan presiden selama hidup mereka, melarang jenis pergantian antara kepresidenan dan peran perdana menteri yang digunakan Putin di awal karirnya.

Namun undang-undang tersebut secara khusus tidak menghitung masa jabatan hingga masa berlakunya, yang berarti bahwa empat masa jabatan Putin yang terakhir (termasuk masa jabatan saat ini) tidak dihitung dan dia masih dapat menjalani dua masa jabatan lagi. 

Orang Rusia mengatakan bahwa dia telah "memusatkan perhatian" pada istilah-istilahnya. Demikian tulis The Guardian.

Para pengamat mengatakan undang-undang tersebut mungkin tidak menunjukkan bahwa Putin ingin tetap menjadi presiden, tetapi hanya ingin menghindari menjadi bebek-lumpuh dan memprovokasi perebutan kekuasaan selama masa jabatan terakhirnya.

Namun, Putin memiliki kebiasaan untuk tetap berkuasa setiap saat dia bisa mundur dan menunjuk penerus. 

Beberapa percaya dia belum menemukan cara untuk mentransfer kekuasaan dan memastikan bahwa dia dan keluarganya akan tetap aman di masa pensiunnya. 

Undang-undang baru juga memberikan dia dan mantan presiden Dmitry Medvedev kekebalan seumur hidup dari tuntutan hukum.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews