Beredar Isu Pemangkasan Tenaga Honorer, Begini Jawaban Wabup Meranti

Beredar Isu Pemangkasan Tenaga Honorer, Begini Jawaban Wabup Meranti

Wabup Meranti saat sidak di beberapa OPD kemarin.

Meranti - Isu terkait pemangkasan tenaga honorer yang bekerja di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Meranti, Provinsi Riau, terus menggelinding. Wakil Bupati (Wabup) Meranti, H Asmar menegaskan bahwa hal itu belum dilakukan.

Seperti yang diungkapkannya saat menjawab pertanyaan wartawan usai melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke beberapa kantor Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Kamis (4/3/2021). Asmar mengatakan, saat ini seluruh kantor dalam keadaan bersih dan semua ASN, termasuk honorer bekerja dengan baik.

"Dalam sidak saya ke ruangan-ruangan, semua kantor dalam keadaan bersih, ASN dan honorer dalam keadaan bersih, baik dan semuanya bekerja dengan baik," ujar Wabup, kemarin.

Terkait isu pemangkasan honorer, Asmar saat dikonfirmasi ulang menegaskan, belum akan dilakukan saat ini. Ia tidak ingin isu tersebut mempengaruhi kinerja dari honorer yang ada.

"Pemangkasan honorer belum ada. Itu isu yang berkembang saja," tuturnya, Jumat (5/3/2021).

Dia menginginkan seluruh honorer dapat bekerja dengan baik dan tidak terpengaruh terhadap isu yang berkembang. Karena ia tidak mau isu tersebut membuat etos kerja honorer menurun.

"Seluruh honorer bekerja saja dengan baik dan saya tidak mau terpengaruh dengan isu yang berkembang terkait pemangkasan honorer. Kita tidak mau demikian," katanya.

Terkait akan dilakukan perampingan OPD, yang berimbas kepada pemangkasan honorer nantinya, Asmar belum mau berbicara banyak. Karena hal itu menjadi kebijakan Bupati (H Muhammad Adil).

"Saya belum bisa mengatakan itu. Itu kebijakan pak Bupati. Karena kita akan melakukan konsultasi dulu ke pusat terkait perampingan OPD," tambah Asmar.

Namun, jika ditemukan ada honorer yang fiktif, pensiunan perwira polisi ini menyebutkan akan menindak tegas. Dimana akan dilakukan penghapusan nantinya.

"Yang pasti tenaga honorer yang kita pangkas terlebih dahulu adalah honorer yang fiktif. Jika ditemukan ada nama tenaga honorer, tetapi orangnya tidak pernah bekerja dan masuk kantor, hal itu yang kita pangkas terlebih dahulu," pungkasnya.

(cr-8)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews