Terancam Ambruk, Gedung DPRD Meranti Sudah Tak Layak Ditempati

Terancam Ambruk, Gedung DPRD Meranti Sudah Tak Layak Ditempati

Gedung DPRD Kabupaten Meranti. (Foto: Arjuna/Batamnews)

Meranti - Sebagian bangunan Gedung DPRD Kabupaten Meranti mulai terlihat miring. Hal ini disinyalir karena bergesernya pondasi. Sejumlah dinding di Gedung Setwan retak dan lantai mulai cekung.

 

Kondisi ini memang dimaklumkam, pasalnya gedung peninggalan saat Meranti masih bagian Kabupaten Bengkalis. Kondisi ruangan yang cukup riskan yakni ruangan Sekwan dan Komisi I.

Sekwan Kepulauan Meranti, Ery Suhairi mengatakan, pihaknya sudah menyurati dinas terkait untuk diminta mengecek kondisi bangunan DPRD itu.

Dari hasil uji kelayakan dari tim ahli bangunan bahwa gedung tersebut sudah tak layak pakai lagi.

“Berdasarkan kajian dari konsultan yang bekerjasama dengan Dinas PUPRPKP, mereka menyimpulkan bahwa gedung itu tak layak lagi untuk digunakan. Ada surat yang dikeluarkan yang menyatakan gedung ini memang sudah tak layak lagi ditempati,” kata Ery, Jum’at (5/3/2021).

Kondisi ini sudah disampaikan kepada Bupati Meranti, H Muhammad Adil saat pertemuan dengan pimpinan DPRD dan para legislator beberapa waktu lalu.

Bupati pun menyepakati agar Setwan menempati sementara gedung kantor Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja (DPMTSPTK) dan Badan Kesbangpol.

“Sudah disepakati kita akan pindah kesana. Dalam waktu dekat kita akan segera pindah sambil menunggu penyesuaian. Setidaknya kita perlu 16 ruangan untuk Komisi dan lainnya,” ujar Ery.

Dengan adanya rencana pindah tersebut, DPMTSPTK sudah mulai berkemas dan menempati ruko Afifa Sport Center, Jalan Banglas, Selatpanjang.

Sementara untuk Badan Kesbangpol masih bingung sambil mencari-cari gedung yang akan ditempati. Namun belakangan ini dikabarkan OPD tersebut akan menyewa ruko, tapi diketahui mereka tidak punya anggaran untuk itu.

Sementara itu, Ketua DPRD Kepulauan Meranti, Ardiansyah mengatakan, terhadap kondisi bangunan parlemen tersebut membuat para 'wakil rakyat' dan karyawan menjadi cemas untuk beraktivitas, takut sewaktu-waktu bangunan bisa roboh.

“Kondisinya sudah tidak memungkinkan untuk ditempati. Dikhawatirkan bangunan tua ini bisa roboh dan harus segera diperbaiki. Jika tidak, sewaktu-waktu bisa mencelakakan yang berada di dalamnya. Kita sudah koordinasikan juga agar sama-sama mencari solusi dan lakukan pemetaan untuk penempatan kantor sementara,” pungkasnya.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews