Begini Kronologi Penemuan Mayat Mahasiswi Unja yang Dibunuh

Begini Kronologi Penemuan Mayat Mahasiswi Unja yang Dibunuh

BATAMNEWS.CO.ID, Jambi - Kasus pembunuhan Rahadatul Aisy (19) tahun membawa duka mendalam bagi keluarga Ramli, warga RT.01 Desa Simpang Jelutih, Bathin XXIV, Batanghari, Provinsi Jambi. Putri tercinta Ramli, Rahadatul Aisy (19), mahasiswi Universitas Jambi (Unja), ditemukan meninggal dunia di Kiliran Jao, Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat Jumat pekan lalu.

Menurut informasi, Rahadatul diduga kuat tewas akibat pembunuhan. Sebelum dibunuh ia diperkosa oleh pelaku. Orangtua korban mengetahui putrinya tewas Sabtu kemarin, setelah dihubungi pihak Polres Bungo melalui ponsel milik korban yang ditemukan dalam tasnya.
 
Korban ditemukan warga di semak-semak. Mayatnya dibawa ke rumah sakit di Sijunjung, Sumatera Barat. Pihak rumah sakit juga menghubungi keluarga korban.
 
“Informasi yang saya terima, orangtua korban mengetahui kabar kematian putrinya setelah dihubungi pihak rumah sakit dari Sijunjung,” Kata Adi Susanto, anggota DPRD Batanghari yang tinggal satu desa dengan korban.
 
Informasi yang diterima Adi, korban meninggal dunia akibat pembunuhan. Wajah dan lehernya luka memar. Ia diduga diperkosa lebih dahulu sebelum dibunuh.
 
“Kalau saya dengar dari keluarga korban, kondisi mayat korban terdapat luka memar di wajah dan leher. Itu sudah sangat jelas,” kata Adi.
 
Rahadatul dinyatakan hilang sejak Jumat, 11 September. Ketika itu korban tidak kunjung pulang ke rumahnya di Desa Simpang Jelutih. Ia menumpang mobil travel dari Desa Mendalo, Kecamatan Jaluko. Namun hingga larut malam korban tidak kunjung tiba di rumah.
 
“Korban ini mau pulang ke rumah, tapi hingga larut malam tidak kunjung sampai. Orang tuanya sudah menanyakan kemana-mana, termasuk ke supir travel langganan, tapi tidak ada yang tahu,” cerita Adi.
 
Ada dugaan korban dibawa kabur oleh supir travel, lalu diperkosa dan dibunuh. Hingga kini mobil travel yang ditumpangi korban belum diketahui. Bisa saja mobil yang ditumpangi itu travel gelap.
 
Kapolsek Bathin XXIV, Iptu Andika Lubis, membenarkan adanya seorang warga Desa Simpang Jelutih meninggal dunia. Namun ia masih enggan mengomentari kematian korban yang tercatat sebagai mahasiswi UNJA tersebut.
 
“Kalau orang meninggal di Simpang Jelutih memang ada. Namun saya belum mengetahui siapa yang meninggal. Info yang beredar, mahasiswi Unja, meninggal akibat dibunuh, hingga kini saya belum dapat informasi. Keluarga korban belum ada yang melapor ke polsek,” kata Andika.
 
Kasat Reskrim Polres Batanghari, AKP Ghulam Nabhi, mengatakan, kasus penemuan mayat seorang mahasiswi Unja tersebut ditangani oleh Polda Sumatera Barat.
 
sumber: okezone
 
 
[snw]


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews