Golput Masih Jadi Ancaman Pilkada di Karimun

Golput Masih Jadi Ancaman Pilkada di Karimun

Ketua KPU Kabupaten Karimun, Eko Purwandoko. (Foto: Edo/Batamnews)

Karimun - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Karimun membentuk Relawan Demokrasi. Tujuannya untuk menekan angka golongan putih (golput) pada Pilkada mendatang.

Lembaga itu menengarai pandemi Covid-19 bisa memunculkan kekhawatiran publik untuk tidak hadir TPS guna memberikan hak suara dalam pilkada.

Ketua KPU Kabupaten Karimun, Kepri Eko Purwandoko mengakui golput memang menjadi salah satu fokus lembaganya. Sehingga, diperlukan cara untuk meyakinkan warga agar tetap memberikan hak suaranya.

"Khususnya di daerah rawan golput, sehingga kehadiran Relawan Demokrasi ini nantinya akan meyakinkan warga. Ada sebanyak 30 orang, saat ini lagi bimtek," kata Eko Purwandoko, Jumat (16/10/2020).

Eko menyebut Karimun dan Meral merupakan daerah dengan angka golput cukup tinggi. Padahal, dua daerah tersebut memiliki jumlah pemilih yang cukup banyak.

Sehingga, di dua Kecamatan itu, KPU akan mengerahkan Relawan Demokrasi lebih banyak dibandingkan dengan kecamatan lainnya di Kabupaten Karimun.

Untuk pencapaian target partisipasi pemilih di Pilkada 2020 itu membutuhkan dukungan dari berbagai pihak untuk dapat terealisasi.

Salah satunya dari pasangan calon dan partai politik dengan berupaya meyakinkan konstituen masing-masing.

"Paslon dan parpol kan juga pihak yang paling berkepentingan. Makanya perlu juga mereka meyakinkan minimal pendukung dan konstituen mereka untuk menggunakan hak suaranya pada 9 Desember mendatang," kata Eko.

Selain itu, Eko juga mengatakan pihaknya akan memastikan kenyamanan dan keamanan pemilih selama berada di TPS. Seperti penyediaan fasilitas yang mengacu pada Protokol Kesehatan Covid-19.

"Di TPS nanti kita akan sediakan hand sanitizer, masker gratis, thermogun, jaraknya di atur sedemikian rupa. Paku coblosnya akan selalu kita semprot disinfektan," kata Eko.
 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews