Tiga Hari Hilang, Ibu Rumah Tangga di Bintan Ditemukan Tewas Mengapung

Tiga Hari Hilang, Ibu Rumah Tangga di Bintan Ditemukan Tewas Mengapung

Tetra Dwi Angraini semasa hidupnya. (Foto: ist)

Bintan - Warga Desa Tembeling, Kecamatan Teluk Bintan digegerkan dengan penemuan sosok mayat di sekitar Pelabuhan Semunai, Kampung Siantan Dusun 2, RT 001/RW 003, Jumat (31/7/2020) sekitar 14.00 WIB.

Informasi yang diperoleh, mayat yang ditemukan di perairan sekitar pelabuhan itu adalah jasad Tetra Dwi Angraini (43) yang merupakan ibu rumah tangga dari kampung tersebut.

Kapolsek Teluk Bintan, Iptu Rugianto membenarkan jika mayat yang ditemukan di perairan dekat Pelabuhan Semunai (eks pelabuhan tambang bauksit milik Santoni) itu adalah jasad ibu-ibu yang berdomisili di Kampung Siantan Dusun 2, RT 001/RW 003.

"Korban sempat dikabarkan hilang namun ketika dijumpai sudah meninggal dunia dalam kondisi terapung di perairan," ujar Rugianto, Sabtu (1/8/2020).

Korban dilaporkan hilang pada Rabu (29/7/2020) sekitar pukul 14.00 WIB. Saat itu saksi pertama Maswati usai memasak ingin mengajak korban yang sedang tidur di kamar rumahnya. 

Saksi pertama terus memanggil korban namun tak ada sahutan sehingga saksi pertama mengecek langsung ke kamar tapi korban tak ada di tempat.

Lantas saksi pertama memberitahukan kepada saksi kedua yang tak lain adalah orangtua korban, Hariati. Kedua saksi mencari korban dengan mengitari rumah dan berlanjut keliling rumah tetangga selama 4 jam.

"Kejadian hilangnya korban dilaporkan pihak keluarga kepada Ketua RT dan Ketua RW serta masyarakat setempat untuk membantu mencari korban. Namun tak dapat dan akhirnya dilaporkan ke Polsek Teluk Bintan," jelasnya.

Mendapati laporan seluruh unit di Mapolsek Teluk Bintan dikerahkan untuk mencari korban. Namun tak kunjung juga didapatkan, mulai dari menyisir hutan sampai perairan di kampung tersebut.

Mayat Ditemukan Nelayan

Dari laporan tersebut, diketahui korban hilang masih menggunakan baju pendek berwarna garis-garis hitam, menggunakan celana hitam panjang berbahan kain warna coklat dan memakai sendal jepit berwarna kuning.

"Ironisnya, korban dijumpai oleh nelayan dalam posisi telungkup dengan menggunakan baju pendek berwarna garis-garis hitam, mnggunakan celana hitam panjang berbahan kain warna coklat dan kondisinya sudah meninggal dunia," katanya.

Nelayan yang menjumpai jasad korban adalah Mahidin (45). Ketika itu, Jumat (31/7/2020) sekitar pukul 14.00 WIB, bersangkutan sedang membongkar bubu ikan di sekitar pelabuhan dengan menggunakan sampan.

Lagi mengayuh sampannya, bersangkutan melihat ada sosok mayat yang sudah terbujur kaku di pelabujahan. Lantas bersangkutan langsung pulang kembali dan mencari pertolongan serta melaporkan kejadian tersebut kepada Kepala Dusun I Pulau Lari. 

Setelah memastikan itu mayat, kasus ini dilaporkan ke Kades Tembeling, Samsul Bahri dan kembali dilaporkan ke Polsek Teluk Bintan.

"Sekitar pukul 17.00 WIB, jasad korban dievakuasi oleh pihak keluarga dibantu warga. Lalu dilakukan pemeriksaan luar oleh pihak medis Puskesmas Teluk Bintan," sebutnya.

Dari hasil pemeriksaan tim medis tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan. Sehingga korban dinyatakan murni meninggal karena tenggelam sebab korban juga memiliki riwayat menderita penyakit epilepsi. Penyakit itu diderita korban sejak 2000 sampai 2020 ini.

"Jenazah korban dibawa ke rumah duka lalu dikebumikan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kampung Siantan Desa Tembeling Kecamatan Teluk Bintan sekitar pukul 20.30 WIB," ucapnya.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews