Lebih Dekat dengan Ahmad Hijazi (2)

Ahmad Hijazi: Dari Staf Ahli di Batam ke Kursi Sekda Provinsi Riau

Ahmad Hijazi: Dari Staf Ahli di Batam ke Kursi Sekda Provinsi Riau

Ahmad Hijazi. (Foto: istimewa)

Batam - Nama Ahmad Hijazi mencuat dalam bursa pencalonan Pemilihan Kepala Daerah Kota Batam 2020. Pengalaman puluhan tahun sebagai birokrat digunakan sebagai bekal untuk menjaring dukungan.

Hijazi memiliki rekam jejak karir sebagai birokrat yang cukup bagus. Dia membangun karirnya selama 18 tahun mengabdi di Pemerintah Kota Batam.

"Sejak tahun 1996 saya mulai menduduki kursi birokrat di Batam," kata Hijazi dalam perbincangan dengan Batamnews, pekan ini.

Saat itu, Hijazi menjabat sebagai Kasubsi Sarana Industri Hasil Pertanian dan Kehutanan Kandepperindag Kota Batam, Provinsi Riau.

Enam tahun kemudian, Hijazi menduduki jabatan Plt Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Batam, tepatnya sejak 2002 hingga kemudian menjadi definitif pada 2004.

Sejak saat itu, nama Hijazi selalu identik jabatan Kepala Disperindag. Kursi di dinas itu, ia duduki selama 8 tahun hingga 2012.

Selama itu juga, Hijazi tak hanya dikenal sebagai seorang birokrat, namun juga ekonom yang pemikirannya mewarnai berbagai kebijakan terkait ekonomi di Batam, terutama di era pemerintahan Wali Kota Ahmad Dahlan.

Setelah 8 tahun berkutat di Dinas Perindag Kota Batam, Hijazi pun bergeser menjadi Staf Ahli Wali Kota Batam Bidang Tata Kota, Transportasi Massa dan Teknologi Informasi, tepat di pertengahan periode kedua Ahmad Dahlan menjadi Wali Kota Batam.

Sejak saat itu, nama Hijazi seolah tenggelam. Namun demikian, pria kelahiran Indragiri Hilir itu tetap menjalin hubungan baik dengan berbagai kalangan, baik akademisi maupun jurnalis lewat sejumlah forum diskusi ekonomi.

Kembali ke Tanah Kelahiran

 

Pada tahun 2015, alumni Fakultas Ekonomi Universitas Riau itu meninggalkan Kota Batam dan kembali ke tanah kelahirannya, Provinsi Riau. 

Di Bumi Lancang Kuning, dia diberi amanat untuk menjadi Sekretaris Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Riau lalu menjabat sebagai Plt Kepala Bappeda.

"Saat itu juga saya ikut assesment menjadi Sekretaris Daerah dan lolos," kata Hijazi.

Hijazi menjabat Sekda Provinsi Riau sejak 2016 hingga 2019. Semasa itu, Hijazi berhasil mengukir sejumlah prestasi dengan melakukan sejumlah pembenahan.

"Tak mudah menjadi Sekda Riau, karena kemarin di sana tiga gubernurnya sempat berurusan dengan KPK," kata dia.

Langkah pertama yang dilakukan Hijazi adalah memperjuangan terwujudnya tata ruang dan wilayah Provinsi Riau. Hal ini cukup membanggakan, lantaran Rencana Tata Ruang dan Wilayah Riau sempat mandek selama 14 tahun.

"Sekarang punya Perda di tahun 2018 lalu," sebutnya. 

Selain itu, dia juga berhasil menyelesaikan pembangunan jembatan Siak IV dan sekarang sudah tersambung. Serta utang gedung eks PON juga telah diselesaikan, nominalnya sekitar Rp 300 miliar. 

Prestasi itu Hijazi catatkan saat merangkap jabatan Sekda dengan Plh Gubernur Riau pada akhir masa jabatan di 2019.

"Yang saya syukuri juga, sewaktu saya menjabat Sekda, hujan asap tidak ada," katanya. 

Mantap Ikut Pilwako Batam

 

Hijazi kembali ke Batam, setelah dipinang Partai Golkar untuk maju ke pemilihan wali kota pada Desember mendatang.

Ia mengaku sudah mantap ikut dalam pesta demokrasi daerah ini, meskipun masih menunggu keputusan dari partai berlambang pohon beringin itu.

"Keikutsertaan saya, termasuk siapapun calon wakilnya, keputusannya ada di partai," kata dia.

Namun demikian, Hijazi mengaku sudah menyiapkan sejumlah program yang nantinya bisa diimplementasikan saat dirinya ditunjuk partai dan dipilih masyarakat Batam.

"Ekonomi tetap menjadi prioritas, termasuk bagaimana memberdayakan pelaku usaha kecil menengah dan kelompok kreatif milenial," ujar dia.
 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews