Malaysia Ingatkan Warga Tak Sembarangan Konsumsi Dexamethasone

Malaysia Ingatkan Warga Tak Sembarangan Konsumsi Dexamethasone

(Foto: The Conversation)

Kuala Lumpur - Obat dexamethasone bisa mengurangi risiko kematian pasien Corona bergejala berat. Namun demikian, penggunaan obat ini harus di bawah pengawasan dokter. 

Otoritas Kesehatan Malaysia memperingatkan warganya untuk tidak menyalahgunakan atau mengonsumsi dexamethasone tanpa resep dokter.

Menurut Direktur Jenderal Kesehatan Datuk Dr Noor Hisham Abdullah, steroid, yang digunakan sejak tahun 1960-an untuk mengurangi peradangan, hanya boleh digunakan untuk kasus Covid-19 yang sudah ada - yang termasuk dalam kategori empat atau lima.

Malaysia telah menggunakan obat ini sejak awal dan hal ini bukan sesuatu yang baru tetapi karena Covid-19, setiap hari membawa pelajaran dan tantangan baru.

“Sekarang kami memiliki bukti yang menunjukkan bahwa obat tersebut masuk dalam pasien kategori lima. Bukan untuk kategori satu atau dua. Namun, kita harus berhati-hati dalam menggunakan obat ini karena memiliki efek samping dan komplikasinya. Itu harus diresepkan oleh dokter,” kata Noor Hisham dikutip Batamnews dari The Star, Kamis (18/6/2020)

Kategori satu adalah untuk kasus positif tanpa gejala. Kategori dua adalah untuk kasus positif dengan gejala ringan. Kategori tiga adalah untuk kasus positif dengan pneumonia.

Pasien kategori empat adalah mereka yang mengalami peradangan di paru-paru dan membutuhkan oksigen. Pasien kategori lima adalah mereka yang datang ke rumah sakit pada tahap akhir dan memerlukan dukungan ventilator.

Noor Hisham mengatakan rekomendasinya adalah agar obat hanya digunakan selama lima hari pada pasien.

"Dengan penggunaan jangka panjang, jelas efek sampingnya akan lebih terasa," katanya, seraya menambahkan bahwa di antara efek sampingnya adalah penipisan kulit, keropos tulang, dan kelemahan otot.

Menurut laporan BBC, para peneliti yang dipimpin oleh tim dari Universitas Oxford mengatakan bahwa dexamethasone, yang tersedia dengan murah, mengurangi risiko kematian hingga sepertiga untuk pasien yang menggunakan ventilator. Bagi mereka yang menggunakan oksigen, mengurangi kematian seperlima.
 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews