Kisah Sedih Guru Beri Tugas via WA, Tak Ada Balasan Ternyata Muridnya Tinggalkan Grup

Kisah Sedih Guru Beri Tugas via WA, Tak Ada Balasan Ternyata Muridnya Tinggalkan Grup

Murid di Malaysia serentak keluar grup WA setelah guru beri tugas. (Foto: Twitter @Ms4nne_)

Kuala Lumpur - Pandemi Corona mengharuskan para siswa belajar di rumah. Guru pun memberikan tugas melalui berbagai medium komunikasi, salah satunya grup WhatsApp.

Namun, sebuah kisah pedih dibagikan oleh seorang guru di Malaysia. Guru satu ini justru mengalami nasib tragis ketika memberikan tugas lewat grup WhatsApp namun malah diabaikan oleh murid-muridnya. 

Kisah sedih itu dialami oleh seorang guru di Malaysia. Cerita tersebut mencuat setelah dibagikan oleh sang putri bernama Anne di Twitter. 

Dalam unggahannya, ia menceritakan mulanya sang ibu yang berprofesi sebagai guru merasa heran. Sebab, grup WhatsApp yang ia buat bersama murid-muridnya tidak ada tanda-tanda kehidupan. 

Anne pun dibuat terkejut sekaligus sedih ketika mencoba mengecek. Bukan karena ponsel sang ibu rusak, melainkan di grup tersebut hanya berisi kontak ibunya sendirian. Murid-muridnya serentak telah meninggalkan grup setelah diberi tugas oleh gurunya alias ibu Anne. 

"Ibuku mengirim pesan berisi tugas sekolah kepada murid-muridnya yang tergabung dalam sebuah grup WhatsApp. Tetapi, murid-murid itu malah meninggalkan grup," tulis Anne dalam unggahannya di Twitter @Ms4nne_ menggunakan bahasa Melayu, disadur Batamnews dari kumparan, Rabu (17/6/2020). 

Keluar Grup WA Tanpa Alasan

 

Anne pun turut mengunggah bukti foto saat murid-murid ibunya serentak meninggalkan grup WhatsApp. Terlihat dalam percakapan itu, mulanya sang ibu bertanya kelanjutan tugas sekolah yang diberikan sebelumnya. Namun, beberapa hari kemudian murid-muridnya keluar grup tanpa alasan jelas. 

Tanpa sepatah kata mereka meninggalkan grup menyisakan sat murid. Namun, satu murid yang tersisa itu akhirnya juga keluar dari grup ketika ibu Anne hendak memberikan tugas. Seperti teman-temannya yang lain, murid itu pun meninggalkan grup tanpa sepatah kata apa pun. 

"Ibuku bertanya kenapa murid-muridnya tidak memberi respons sama sekali. Saat aku cek, mereka semua ternyata sudah meninggalkan grup," lanjutnya. 

Hal yang menimpa sang ibu sebagai guru itu membuat Anne merasa sangat sedih. Terlebih, banyak guru di Malaysia dituduh memakan gaji buta akibat sekolah ditutup imbas lockdown virus corona. 

Namun, cerita yang diunggahnya tersebut seolah menampik hal tersebut. Sebab, guru di sana juga mengalami permasalahan dalam kegiatan mengajar secara daring. Seperti halnya yang dilakukan oleh ibu Anne yang tetap berusa melakukan kegiatan mengajar di tengah pandemi. 

"Aku rasanya ingin menangis," pungkas Anne soal kisah pilu yang menimpa sang ibu sebagai guru. 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews