Dua Ribu Kedai Kopi di Malaysia Tutup Permanen saat Lockdown

Dua Ribu Kedai Kopi di Malaysia Tutup Permanen saat Lockdown

Ilustrasi. (Foto: TSNN)

Petaling Jaya - Lebih dari 2 ribu kedai kopi dan restoran di Malaysia tutup secara permanen sejak penerapan Perintah Kontrol Gerakan (MCO) pada bulan Maret lalu. Hal ini menunjukkan kepatuhan yang tinggi pelaku usaha terhadap upaya negara mencegah Corona.

Asosiasi Umum Coffeeshop Proprietors Malaysia Singapura (MSCPGA) dan Asosiasi Pemilik Restoran Muslim Malaysia (Presma) mengatakan angka-angka itu berdasarkan survei awal mereka.

Presiden MSCPGA, Datuk Ho Su Mong, mengatakan sekitar 80 persen dari anggota mereka menghentikan operasi ketika MCO diberlakukan pada 18 Maret.

"Meskipun sebagian besar kedai kopi sudah mulai dibuka kembali, sekitar 10 persen telah tutup secara permanen," kata Ho, dikutip Batamnews dari The Star, Jumat (12/6/2020).

Ho mengatakan asosianya akan melakukan survei di antara 20 ribu anggotanya untuk menentukan jumlah pasti dari mereka yang telah ditutup.

“Beberapa tidak dapat mempertahankan bisnis mereka meskipun ada bantuan dari pemerintah di bawah paket stimulus dan pemulihan ekonomi. Tetapi lebih banyak yang bisa dilakukan untuk memastikan mereka tidak gulung tikar, ”katanya.

Ho menyarankan agar Inland Revenue Board (LHDN) memberikan lebih banyak pembebasan pajak kepada pemilik lahan.

Presiden Presma Datuk Jawahar Ali Taib Khan sementara itu mengatakan tingginya harga sewa adalah salah satu faktor utama tutupnya pelaku usaha kuliner.

"Setidaknya 10 hingga 15 persen telah menutup toko sejauh ini dan kami berharap lebih banyak untuk mengikuti karena biaya overhead, terutama sewa tinggi," katanya.

Sementara memuji upaya pemerintah untuk menawarkan sewa enam bulan gratis untuk penyewa yang menempati tempat milik pemerintah, Jawahar mengatakan bantuan itu belum diperpanjang oleh tuan tanah dari tempat milik pribadi.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews