Cerita Keluarga Pasien Positif Corona Gelar Unjuk Rasa Tolak Tes Swab

Cerita Keluarga Pasien Positif Corona Gelar Unjuk Rasa Tolak Tes Swab

ilustrasi.

Ambon - Keluarga pasien positif Covid-19 melakukan unjuk rasa menolak tes swab oleh tenaga kesehatan Kota Ambon. Polisi akhirnya turun tangan memberi penjelasan secara detail.

"Setelah dijelaskan secara baik-baik, mereka akhirnya bersedia mengikuti cara tes cepat, bahkan langsung diambil sampel untuk tes swab oleh tenaga kesehatan sejak Jumat (5/6)," kata Kapolresta Pulau Ambon dan PP Lease, Kombes Pol Leo Surya Nugraha Simatupang dilansir dari Antara, Minggu (7/6/2020).

Meski pun awalnya menolak kehadiran tim kesehatan dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Ambon untuk melakukan pemeriksaan, namun akhirnya keluarga AA, salah satu pasien terkonfirmasi Covid-19 bersedia menjalani pemeriksaan secara swab.

"Keluarga AA yang berdomisili di Kelurahan Silale (Kota Ambon) ini akhirnya menyatakan kesediaannya, bahkan mereka bersedia untuk langsung diambil sampel swab," jelasnya.

Keluarga pasien yang telah diperiksa adalah seorang anak berinisial AA (25) dan dua orang cucu masing-masing CA (2) dan PA (4).

Sampel yang diambil dari keluarga ini telah dikirim ke Laboratorium Kesehatan milik Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKLPP) Klas II Ambon.

Pasien berinisial AA sendiri saat ini sedang menjalani karantina di Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Provinsi Maluku, Desa Poka, Kecamatan Teluk Ambon.

 

"Mereka diperiksa di Puskesmas Valentine. Jadi nanti hasil swab mereka baru akan diketahui dua sampai tiga hari," tuturnya.

Menurut dia, keluarga pasien mengaku akan mendukung Standar Operasional Prosedur (SOP) Kesehatan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Ambon.

"Pihak keluarga tidak akan lagi keberatan melakukan tes cepat maupun secara tes swab dan penolakan kemarin itu karena mereka belum mengerti saja," ujarnya.

Kemudian kehadiran petugas kesehatan dari tim COVID-19 Kota Ambon secara mendadak tanpa ada koordinasi awal membuat warga Silale secara spontan melakukan aksi demo, sebab warga menyangka semua orang bakal diperiksa tetapi nyatanya hanya untuk keluarga pasien.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews