BP Batam Terapkan Teknologi Modifikasi Cuaca Pertengahan Juni

BP Batam Terapkan Teknologi Modifikasi Cuaca Pertengahan Juni

Ilustrasi.

Batam - Badan Pengusahaan (BP) Batam merencanakan penerapan teknologi modifikasi cuaca (TMC) di Batam pada pertengahan Juni 2020. Modifikasi cuaca ini untuk mendukung pemenuhan kebutuhan air baku.
 
Manajer Air Baku Badan Usaha Fasilitas dan Lingkungan (BU Fasling) Badan Pengusahaan (BP) Batam, Hadjad Widagdo mengatakan penerapan teknologi modifikasi cuaca mengalami keterlambatan karena pandemi Covid-19. 

Berdasarkan hasil studi kelayakan penerapan teknologi modifikasi cuaca di Batam, diperoleh kesimpulan bahwa kondisi yang terbaik untuk melaksanakan penerapan teknologi modifikasi cuaca adalah pada 10 hari terakhir di bulan April sampai dengan 30 hari di bulan Mei 2020. 

"Meskipun tidak dilaksanakan pada kondisi cuaca yang sangat baik, namun pelaksanaan penerapan teknologi modifikasi cuaca di Batam tetap dapat dilaksanakan dengan memanfaatkan kondisi cuaca yang terbaik berdasarkan pengamatan cuaca harian, seperti ketersediaan awan hujan dan kesesuaian arah angin," kata Hadjad, Sabtu (6/6/2020).

Saat ini terus dilakukan persiapan penerapan TMC dengan pengiriman bahan semai, peralatan dan perlengkapan, serta pesawat terbang untuk upaya inisiasi di awan tersebut. 

Selain persiapan bahan dan perlengkapan penerapan TMC, diperlukan juga persiapan perizinan untuk pelaksanaan kegiatan serta pengangkutan material semai di awan.

Dengan TMC diharapkan tinggi muka air waduk dapat mencapai head yang dibutuhkan untuk menggerakkan turbin serta menyediakan air baku dan irigasi lahan pertanian.

"Dengan demikian diharapkan dapat terjadi hujan yang lebih lebat pada lokasi tampungan waduk untuk menambah ketersediaan air baku," ujar Hadjad. 

Adanya kondisi perubahan iklim dengan semakin berubahnya kondisi cuaca, yang salah satunya diakibatkan oleh efek pemanasan global, maka dibutuhkan upaya-upaya untuk mengantisipasi perubahan tersebut, sehingga ketersediaan air dapat dijaga dengan sebaik-baiknya.

Upaya lainnya yang sangat penting adalah tetap menjaga daerah tangkapan air waduk dan genangannya dari segala kegiatan ilegal yang sangat merugikan seluruh masyarakat Batam dan kawasan industri. 

"Hal lain yang perlu juga diperhatikan adalah mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan serta pemanfaatannya untuk kegiatan kebun liar, penggalian pasir, pemasangan bubu dan keramba jaring apung di sekitar daerah tangkapan air waduk dan di dalam genangan waduk," ucapnya. 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews