Cerita Tim Medis RSBP Batam: Menjaga Suasana Hati di Tengah Lelah Tangani Pasien Corona

Cerita Tim Medis RSBP Batam: Menjaga Suasana Hati di Tengah Lelah Tangani Pasien Corona

Tim medis RSBP Batam yang khusus menangani pasien Corona. (Foto: Dyah/batamnews)

Batam - Penanganan Covid-19 di Kepulauan Riau masuk deretan terbaik di tingkat nasional. Bahkan, Kepri menjadi provinsi dengan tingkat kesembuhan pasien Corona tertinggi di Indonesia.

Prestasi ini tak lepas dari kinerja luar biasa tim medis di sejumlah rumah sakit yang menjadi rujukan penanganan Corona. Salah satunya adalah Rumah Sakit Badan Pengusahaan (RSBP) Batam.

Rumah sakit pelat merah ini menjadi salah satu rumah sakit yang berhasil dalam penanganan Covid-19, dengan kasus meninggal minim, dan seluruh pasien yang dirawat telah dinyatakan sembuh. 

Keberhasilan tersebut tidak lepas dari kerjasama yang apik antara tim medis, manajemen rumah sakit, serta pemerintah daerah. 

Hal tersebut diakui oleh dokter spesialis paru di RSBP Batam, dr Tarsil. Dia mengatakan dukungan optimal yang diberikan pihak rumah sakit menjadi semangat bagi tim medis dalam menangani pasien. 

"Rumah sakit sangat mensupport kami, apa yang dibutuhkan diusahakan secepatnya. Misal APD atau alat bantu tidak sampai satu hari bisanya langsung ada. Kami juga dibekali asupan suplemen anti imun, Itu yang membuat kami semangat bekerja," kata Tarsil saat ditemui di RSBP Batam, Jumat (15/5/2020). 

Sementara, Tim Radiografer RSBP Batam Fatmauli Simarmata mengungkapkan dukungan rumah sakit juga diberikan untuk pembenahan fasilitas.

Dia menyebutkan sebelumnya proses rontgen harus menunggu manual. Namun sekarang, di rumah sakit tersebut sudah ada alat baru dan keberadaannya meringankan pekerjaan. 

"Tambahan pasien harus menggunakan masker, jadi kalau mereka bersin terhalang masker," ujar Fatmauli. 

Fasilitas radiografi di RSBP Batam baru digunakan jika ada pasien dengan gejala Covid-19, maupun dengan permintaan pasien itu sendiri.

"Ada juga yang datang dari Jakarta ada permintaan sendiri dari mereka untuk melakukan rontgen," ucap dia.

Untuk ruangan RSBP Batam juga terus melakukan perbaikan. Ruang bekas perawatan SARS yang dimanfaatkan untuk penanganan Covid-19 ini dilakukan perbaikan pada pengedap suara, dan pemasangan kasa anti-nyamuk. 

Perbaikan dilakukan setelah pasien terakhir dipulangkan. Selama tiga hari, RSBP tidak menerima pasien Covid-19 untuk proses perbaikan dan pembenahan fasilitas.

Jaga Kekompakan

 

Kekompakan antar tim medis untuk penanganan pasien Covid-19 ini juga menjadi kunci keberhasilan dalam merawat pasien, dan yang paling utama bagaimana tim medis menjaga agar pasien tetap optimis untuk sembuh dan imunitas tubuh membaik. 

"Pasien di RSBP itu kan kebanyakan datang tanpa gejala, jadi yang mereka keluhkan itu justru di luar dari penyakit yaitu mood-nya yang suka berubah-ubah seperti minta untuk isolasi mandiri di rumah. Jadi kami terus beri edukasi dan semangat," kata Tarsil. 

Untuk merawat pasien dengan gejala ringan, menurut Tarsil tim medis harus kompak menjaga psikis pasien agar tidak tertekan. 

Pasien diberi terapi dan obat-obatan, juga diajak berdialog dan beraktivitas seperti olahraga pagi agar semangatnya pulih. 

"Yang paling penting pasien kami anjurkan istirahat yang cukup dan nutrisinya terpenuhi," ucapnya. 

Sampai saat ini RSBP telah merawat 63 pasien dengan gejala Covid-19 dan positif 13 orang.

Dalam penanganan pasien Covid-19, RSBP memiliki 26 perawat. 16 perawat dari RSBP dan 10 perawat bantuan dari Dinas Kesehatan Kota Batam, 2 anggota radiografi, 2 anggota analis, petugas kamar jenazah, dan tentunya dokter spesialis paru, yang menangani Covid-19. 

"Kita bekerja sesuai porsi masing-masing, tapi dalam porsi satu tim tetap, tidak semau kita, dalam menjalankan tugas," ungkap Tarsil.  

Walaupun rasa cemas dan kekhawatiran sempat menghantui tim medis namun melihat semangat pasien dan perjuangan anggota tim menjadi pemantik dalam bertugas. 

"Kami analis kan terbatas, kadang sudah sampai rumah ditelfon untuk kembali ke Rumah Sakit melakukan pengambilan sample swab. Walaupun ada rasa keberatan tapi perjuangan teman-teman membuat kita menjadi ikhlas," kata Analis RSBP, Eni Srinurwanti. 

Semua keberhasilan ini bisa diraih dengan kerjasama yang baik antar tim dalam merawat pasien. 

"Untuk perawat selama merawat sejak akhir Februari tidak pulang lagi dan disediakan mess oleh rumah sakit, jadi kami saling memberi semangat dan dukungan," ucap perawat utama pasien Covid-19, Norma Erlina Fanur. 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews