ABK Bukit Raya Meninggal Corona, 241 Penumpang Natuna Berstatus OTG

ABK Bukit Raya Meninggal Corona, 241 Penumpang Natuna Berstatus OTG

KM Bukit Raya.

Natuna - Ketua Tim Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Natuna, Hamid Rizal mengatakan pihaknya sudah mengambil langkah terhadap penanganan241 penumpang KM Bukit Raya yang tiba di pelabuhan Selat Lampa pada tanggal 12 April 2019 lalu.

Hal itu disampaikannya dalam fanpage facebook Hamid Rizal @hamidrizal99 yang diposting Senin 20 April 2020, pukul 08.47 WIB. Berikut kutipannya:

Terkait langkah penanganan Satgas Covid-19 Kabupaten Natuna, kami menghimbau masyarakat untuk tetap tenang, selalu berpikir positif dan patuh dengan semua himbauan pemerintah.

Kami Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Natuna telah memutuskan mengambil langkah penanganan terhadap 241 penumpang KM Bukit Raya yang tiba di pelabuhan Selat Lampa pada tanggal 12 April 2019, sebagai berikut :

*Mendata seluruh penumpang yang turun di Selat Lampa.

*Menetapkan status seluruh penumpang KM Bukit Raya 241 orang tersebut berstatus OTG dan menjalani karantina terpadu yang kita siapkan di tiap-tiap kecamatan sesuai domisili yang bersangkutan.

*Karantina ini akan dipantau ketat oleh tim kesehatan satgas penaganan Covid-19 Kabupaten Natuna sesuai protocol kesehatan.

*Masyarakat Natuna dihimbau untuk tetap tenang dan mari kita berikan dukungan moril, kita doakan agar masyarakat Natuna yang saat ini kita tetapkan berstatus OTG bisa menjalani karantina dengan baik dan selalu diberi kesehatan dilindungi ALLAH SWT.

ABK sakit dalam perjalanan dari Jakarta ke Kijang

 

Seperti diberitakan Batamnews, Salah seorang ABK KM Bukit Raya yang positif Covid-19 meninggal dunia di RSUP Raja Ahmad Tabib, Kota Tanjungpinang, Pulau Bintan.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bintan, dr Gama AF Isnaeni mengatakan ABK tersebut berusia 54 tahun. Warga Kelurahan Bahagia, Kecamatan Babelan, Kota Bekasi, Provinsi Jabar.

"Sejak 11 April sudah dirawat di RSUP Kepri dan hari ini meninggal dunia," ujar Gama, Selasa (20/4/2020).

KM Bukit Raya sebelumnya sandar di Pelabuhan Sri Bayintan, Kijang, Kabupaten Bintan. Saat itu ABK yang sakit tersebut diturunkan untuk mendapat penanganan medis. Ia akhirnya terkonfirmasi Covid-19 dan dinyatakan meninggal setelah beberapa hari dirawat.

Jenazahnya tak dapat dipulangkan ke kampung halaman sebab sesuai SOP penanganan Covid-19 harus dimakamkan maksimal 4 jam setelah meninggal dunia. "Jenazahnya tidak dipulangkan melainkan dimakamkan di sini dan sesuai SOP Covid-19," kata Gama.

Dari kronologis perjalanan, ABK tersebut sudah mengalami sakit selama 5 hari. Suhu tubuhnya 38,1 derajat celcius. Ia mengalami batuk, sesak, pilek dan tenggorokannya sakit.

Meskipun sakit, dia tetap ikut belayar bersama KM Bukit Raya (6.022 GT) dengan Nomor IMO 9032173 dari Pelabuhan Tanjungpriok Jakarta menuju Pelabuhan Sri Bayintan Kijang, Bintan.

Karena punya gejala sakit, ia kemudian diasingkan di ruangan khusus selama perjalanan.

Kapal saat itu tiba di Kijang, Sabtu (11/4/2020) sebelum melanjutkan perjalanan ke Kabupaten Natuna.

ABK kapal itu akhirnya diturunkan dan dibawa ke RSUD Bintan. Kemudian sampel swab-nya diambil dan dirujuk ke RSUP Kepri.

Ada sejumlah ABK dengan Gejala Covid-19

 

Sebelum ABK Bukit Raya positif Covid-19 tersebut meninggal,  PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) sendiri sudah melakukan karantina KM Bukit Raya. Apalagi dua ABK lainnya juga terindikasi Covid-19.

"Berdasarkan hasil yang diterima, terdapat dua orang kru yang reaktif terhadap hasil rapid diagnostic test (RDT). Sedangkan 83 kru lainnya teridentifikasi sebagai orang dalam pemantauan (ODP)," kata Kepala Kesekretariatan Perusahaan PT Pelayaran Nasional Indonesia, Yahya Kuncoro, dalam keterangannya, Sabtu (18/4/2020).

Menurut dia, kedua ABK yang positif Corona tersebut telah dirujuk ke rumah sakit untuk perawatan lebih lanjut. Sedangkan 83 lainnya menjalani isolasi mandiri secara terpisah di atas kapal.

Dia juga menuturkan, bahwa pihaknya sudah melakukan pengecekan kesehatan dan rapid test bagi pada seluruh kru kapal. Bahkan, kapal yang masih berada di Pontianak ini sudah disemprot dengan cairan disinfektan.

 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews