Singapura Catat Lonjakan 1.426 Kasus Corona, Mayoritas Pekerja Migran

Singapura Catat Lonjakan 1.426 Kasus Corona, Mayoritas Pekerja Migran

Asrama pekerja migran S11 Dormitory di Punggol yang menjadi cluster penularan virus Corona terbesar di Singapura (Foto: AFP)

Singapura - Otoritas Singapura melaporkan lonjakan 1.426 kasus virus Corona (COVID-19) di wilayahnya. Sebagian besar kasus baru itu merupakan para pekerja asing atau pekerja migran.

Seperti dilansir Channel News Asia, Senin (20/4/2020), Kementerian Kesehatan Singapura (MOH) dalam pernyataan terbaru menyebut total kasus virus Corona di Singapura kini mencapai 8.014 kasus dengan adanya lonjakan tersebut.

MOH menyebut bahwa 'sebagian besar' kasus-kasus baru itu merupakan para pemegang izin kerja yang tinggal di asrama-asrama khusus pekerja asing atau pekerja migran di negara tersebut.

Sekitar 16 kasus baru di antaranya merupakan warga negara Singapura atau mereka yang berstatus permanent resident.

"Kita masih berupaya mencari rincian kasus, dan perkembangan lebih lanjut akan dibagikan melalui keterangan pers MOH yang akan dirilis malam ini," demikian pernyataan MOH pada Senin (20/4/2020) ini.

Sejauh ini, total 18 asrama pekerja asing di Singapura telah ditetapkan sebagai area isolasi, dengan jumlah kasus virus Corona di lokasi itu semakin bertambah.

Hingga Minggu (19/4/2020) waktu setempat, asrama S11 di Punggol menjadi cluster penularan terbesar, dengan 1.508 kasus virus Corona terdeteksi di asrama itu. Cluster besar lainnya ada di Sungei Tengah Lodge, dengan 521 kasus terkonfirmasi.

Lebih lanjut disebutkan bahwa seluruh pemegang izin kerja dan pemegang S pass di sektor konstruksi telah diwajibkan tetap di rumah hingga 4 Mei sebagai langkah pencegahan.

Kementerian Tenaga Kerja Singapura (MOM) dan Otoritas Konstruksi (BCA) menekankan bahwa lonjakan kasus dari kalangan pekerja asing kebanyakan terpusat di asrama-asrama, terdapat juga kasus-kasus di lokasi-lokasi proyek konstruksi.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews