Panen Padi di Panggak Darat, Alias Wello: Sekarang Tembus 6,2 Ton per Hektare

Panen Padi di Panggak Darat, Alias Wello: Sekarang Tembus 6,2 Ton per Hektare

Bupati Lingga Alias Wello saat melakukan panen di sawah Panggak Darat (Foto:ist)

Lingga - Petani Desa Panggak Darat, Kecamatan Lingga, Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau (Kepri) melakukan panen padi di tengah pandemi Virus Corona atau Covid-19. Kegiatan tersebut dihadiri langsung Bupati Lingga, Alias Wello dan wakilnya, Muhammad Nizar.

Bupati Lingga, Alias Wello menyampaikan apresiasi dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas capaian hasil panen padi petani sawah di Desa Panggak Darat yang sudah mampu menembus angka 6,2 ton per hektar.

Apalagi, capaian tersebut diperoleh di tengah-tengah masa keprihatinan nasional atas penyebaran wabah virus corona. Dia berharap, hasil panen petani ini, mampu berkontribusi terhadap pemenuhan cadangan bahan pangan masyarakat.

"Jujur, hari ini saya bahagia atas capaian ini. Selama 4 tahun terakhir, petani kami hanya mampu panen 2,8 ton hingga 4,4 ton per hektar. Tapi, hari ini sudah tembus ke angka 6,2 ton," kata Alias Wello saat menyaksikan panen padi di Panggak Darat, Kamis (9/4/2020).

Kebahagiaan Awe, sapaan akrab Bupati Lingga itu, bukan tanpa alasan. Soalnya, sejak mencanangkan program pencetakan sawah baru di bumi "Bunda Tanah Melayu" itu, ia dan wakilnya selalu mendapat cibiran tak mengenakkan dari berbagai pihak.

"Bayangkan, sejak masa pemerintahan Kesultanan Riau Lingga, masyarakat tak pernah diajarkan tanam padi. Tiba-tiba saya jadi Bupati dan langsung menjadikan pencetakan sawah baru ini sebagai program 100 hari. Dari sinilah pro kontra itu muncul," ujarnya.

Untungnya, lanjut Awe, program pencetakan sawah baru di Lingga pada awal pemerintahannya itu, mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Pusat, khususnya Kementerian Pertanian dan Mabes TNI Angkatan Darat.

"Kalau hanya mengandalkan APBD, pencetakan sawah seluas ini tak mungkin terjadi. Karena itu, kita patut berterima kasih kepada Bapak Presiden dan Menteri Pertanian atas dukungannya sehingga Lingga sudah bisa menghasilkan bahan pangan sendiri," katanya.

Sebagaimana diketahui, Kabupaten Lingga merupakan wilayah kepulauan dengan jumlah pulau yang dimilikinya sebanyak 604. Selama ini, pasokan beras ke daerah ini mengandalkan beras selundupan dari Singapura dan Malaysia.

 

Stok Pangan Cukup Untuk 9 Bulan

Kepala Desa Panggak Darat, Zulmafrija mengatakan, sekitar 30 hektar sawah yang ditanami padi di desanya dan panen saat ini, mampu berkontribusi sebesar 32,4 persen terhadap kebutuhan beras masyarakat Lingga yang mencapai rata-rata 240 ton per bulan.

"Berdasarkan hasil panen yang sudah dilakukan terhadap beberapa petak sawah menunjukkan produktivitasnya mencapai angka rata-rata 4,32 ton gabah kering giling per hektar. Jika rendemennya 60 persen, maka berasnya bisa mencapai 77,76 ton," jelasnya.

Menurut dia, beras yang dihasilkannya petani desanya itu, cukup untuk kebutuhan pangan masyarakat Desa Panggak selama 9 bulan ke depan dengan jumlah penduduk sebanyak 678 jiwa atau 189 kepala keluarga (KK).

"Berdasarkan pengalaman, kebutuhan beras masyarakat Desa Panggak Darat sekitar 8,505 ton per bulan. Jika beras sebanyak 77,76 ton dibagi rata kepada 189 KK, maka stok pangan untuk masyarakat Desa Panggak Darat cukup untuk 9 bulan ke depan," pungkasnya.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews