Warga Enggan ke Pasar Waspada Corona, Penjual Ikan Merana

Warga Enggan ke Pasar Waspada Corona, Penjual Ikan Merana

Ketua Kelompok Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) Wilayah Kepri, Buyung Adly. (Foto: Ary/Batamnews)

Bintan - Wabah Virus Corona (Covid-19) yang terjadi di Ibukota Provinsi Kepri membuat masyarakat memborong berbagai jenis sembako. Namun hal ini tidak terjadi dengan komoditas ikan dan sejenisnya yang banjir di pasar tradisional.

Ketua Kelompok Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) Wilayah Kepri, Buyung Adly mengatakan wabah Covid-19 ini tidak begitu mengkawatirkan bagi kehidupan para nelayan. Sebab mereka setiap harinya berada di tengah laut untuk mencari ikan.

"Para nelayan bukannya tak peduli, tapi kondisi ekonomi yang membuat mereka harus turun ke laut di tengah-tengah wabah Covid-19. Kalau tak turun ke laut, mereka tak dapat makan karena tak ada ikan yang bisa dijual," ujar Buyung, Kamis (19/3/2020).

Dampak Covid-19 tidak mempengaruhi hasil tangkapan ikan para nelayan. Sebab, virus itu tidak menjangkiti ikan yang ada di laut begitu juga tidak menular ke nelayan karena jauh dari keramaian. Bahkan dengan kondisi seperti saat ini, hasil tangkapan ikan melimpah.

Namun pemasaran hasil tangkapan nelayan itu yang berdampak besar sebab akibat virus tersebut permintaan ikan menurun drastis atau anjlok. Sehingga membuat pendapatan nelayan juga berkurang.

"Kita berupaya memecahkan dan mencari solusi untuk membantu nasib nelayan terkait pemasaran ikan. Percuma saja hasil tangkapan melimpah jika pembelinya tak ada karena tak berani keluar rumah," jelasnya.

Meskipun kehidupan para nelayan jauh dari aktivitas keramaian namun KNTI Kepri tetap mensosialisasikan wabah Covid-19 ini ke nelayan. Mulai dari harus menjaga kebersihan, kesehatan dan cara-cara mengantisipasinya.

Kemudian bagi nelayan yang suka menerima jasa atau membawa orang asing memancing diharapkan untuk selalu waspada. Jika bisa hindari kontak langsung dengan orang asing tersebut.

"Kita minta pemerintah sama-sama mencari solusi untuk penjualan atau pemasaran hasil tangkapan nelayan. Kemudian juga melakukan penyuluhan terkait Covid-19 di wilayah pesisir atau pelabuhan agar para warga dan nelayan tahu bahaya virus itu," ucapnya.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews