Soroti Layanan Publik, Rian Ernest: Banyak Mafia e-KTP di Batam

Soroti Layanan Publik, Rian Ernest: Banyak Mafia e-KTP di Batam

Rian Ernest dan Yusiani Gurusinga menyerahkan 52.754 berkas dukungan ke KPU Batam untuk maju Pilkada jalur independen. (Foto: Batamnews)

Batam - Rian Ernest, bakal calon independen Pilkada Batam menilai layanan publik di Kota Batam masih memprihatinkan. Bahkan, dia menuding pegawai pemerintah memanfaatkan jabatan untuk mencari keuntungan.

Layanan pengurusan KTP bagi warga, menjadi contoh sederhana yang disampaikan Rian. Warga harus menunggu berbulan-bulan untuk mendapatkan selembar kartu identitas.

"Ada warga yang lebih dari tiga bulan urus KTP tapi tak kunjung jadi. Alasannya blangko habis, tapi kalau dikasih amplop di bawah meja cepat jadinya," terang Rian di KPU Kota Batam, Sabtu (22/2/2020).

Rian juga menyinggung persoalan transportasi publik. Menurut dia, kebutuhan transportasi di Batam perlu diperhatikan apalagi baru-baru ini ada peristiwa kecelakaan yang menewaskan satu orang karyawati PT Epson. 

Lalu, kisruh taksi online dan taksi pangkalan juga harus diselesaikan dengan baik. Serta Batam yang masih kekurangan waduk, sehingga mengancam kekeringan di bulan April atau Mei mendatang.

“Ini masih hal dasar tapi belum, katanya Batam kota maju, pembangunan jalan itu di politik pemerintahan tidak cukup,” jelas Rian. 

Sementara itu Yusiana Gurusinga kepada awak media ditempat yang sama menyebutkan, perjuangan membangun Batam Baru bukan kerja perorangan namun adalah keseluruhan kerja warga Batam.

"Kami minta masyarakat awasi kami jika lolos dan masyarakat agar bersama kami untuk bekerja untuk Batam Baru," pungkasnya.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews