Batam - Bakal pasangan calon (bapaslon) Wali Kota dan Wakil Wali Kota Batam, Rian Ernest dan Yusiani Gurusinga mengungkapkan bahwa mengumpulkan dukungan untuk maju dari jalur independen tidak mudah. 

“Tidak mudah memang, dari awal kami diragukan, apalagi karena kami maju dari jalur independen,” ujar Rian di Kantor KPU Batam saat akan menyerahkan berkas dukungan, Sabtu (22/2/2020). 

Terutama yang paling sulit menurut mereka yaitu hasrat minat politik warga Batam masih rendah. Karena mayoritas warga Batam merupakan pekerja, dan sehari-harinya memikirkan persoalan ekonomi.

“Jadi akan sulit untuk berbicara politik aktif dan dinamis,” kata Rian. 

Kemudian hal sulit lainnya yaitu secara teknis, bahwa pihaknya baru mengetahui pengarsipan berkas dukungan harus urut sesuai urutan di sistem informasi pencalonan. Aturan baru ini baru diketahui dalam hitungan hari.

Aturan baru ini baru dikeluarkan melalui Surat Keputusan (SK) KPU Nasional. Padahal waktu pengumpulan berkas sudah sebentar lagi. 

“Sehebat-hebatnya selalu hal mendadak, yang sedikit banyaknya mempengaruhi,” ujar Rian. 

Walaupun begitu, persoalan tersebut dapat diatasi dengan baik. Karena pengerjaan dilakukan secara tim, sehingga hitungan hari bisa selesai.

“Kerja Batam Baru merupakan kerja tim,” katanya.

Rian dan Yusiani berjanji persoalan dasar di Batam harus diselesaikan, seperti menyangkut mafia blanko e-KTP yang masih ada, kebutuhan transportasi di Batam perlu diperhatikan apalagi baru-baru ini ada peristiwa kecelakaan yang menewaskan satu orang karyawati PT Epson. 

Lalu kisruh taksi online dan taksi pangkalan juga harus diselesaikan dengan baik. Serta Batam yang masih kekurangan waduk, sehingga mengancam kekeringan di bulan April atau Mei mendatang.

“Ini masih hal dasar tapi belum, katanya Batam kota maju, pembangunan jalan itu di politik pemerintahan tidak cukup,” jelas Rian.