Kadisdik Bintan Tamsir: Pemprov Tutup Mata Masalah Transportasi Pelajar

Kadisdik Bintan Tamsir: Pemprov Tutup Mata Masalah Transportasi Pelajar

Ilustrasi. (Dok. Batamnews)

Bintan - Pemkab Bintan sedang dipusingkan dengan anggaran subsidi transportasi pelajar yang kian membengkak.

Kabupaten Bintan tak hanya ditempuh dengan jalur darat saja, namun beberapa daerah kecamatan terdiri dari kepulauan. Pemkab Bintan selama ini membantu pelajar dengan penyediaan transportasi berupa bus sekolah hingga penyewaan pompong (perahu).

Tapi hal itu tak cukup, Kepala Disdik Bintan, Tamsir mengaku anggaran yang ditanggung Pemkab dalam hal ini lumayan besar. Ia berharap ada bantuan Pemprov Kepri. Apalagi aturannya, tingkat pendidikan menengah atas (SLTA) seharusnya menjadi ranah pemerintah provinsi.

"Mereka (pelajar) memang warga Bintan. Tapi jika sudah masuk jenjang SMA dan SMK kewenangannya di Pemprov Kepri harusnya. Seperti penyediaan transportasi darat maupun laut bagi pelajar SLTA itu tugas Pemprov Kepri," ujar Tamsir, Rabu (19/2/2020).

Dia mengatakan, Pemkab Bintan melalui Disdik telah mengucurkan dana melalui APBD Rp 11 miliar untuk menyewa 55 bus dan 22 pompong.

Transportasi itu disewa hanya untuk melayani pengantaran dan penjemputan bagi pelajar SD dan SMP yang bersekolah di Bintan dan Tanjungpinang.

Namun kenyataannya sekarang, 60 persen pengguna jasa bus dan pompong tersebut berasal dari pelajar SMA dan SMK sedangkan pelajar SD dan SMP hanya 40 persen.

Bahkan dua hari yang lalu, Disdik Bintan terpaksa merogoh anggaran untuk menambah 1 unit pompong rute Desa Dendun-Desa Mantang Lama, Kecamatan Mantang.

Sebab pompong yang sudah disewa sebelumnya banyak ditumpangi pelajar SMA dan SMK sehingga melebihi daya tampung dan sangat membahayakan.

"Meskipun bukan tanggungjawab kami, tapi pelajar SMA dan SMK tetap kami berikan izin untuk menumpangi bus dan pompong sewaan APBD Bintan. Seharusnya Pemprov Kepri juga harus membantu kami, jangan tutup mata, pura-pura tidak tahu dan lepas tangan begitu," jelasnya.

Bertambahnya jumlah pelajar setiap tahunnya membuat ketersediaan transportasi sekolah baik darat dan laut ikut bertambah. Jika tidak diatasi, penumpangnya akan melebihi kapasitas.

Anggaran Pemkab Bintan diakuinya kian membengkak untuk penyewaan transportasi. Bahkan diakui Tamsir, anggaran untuk peningkatan sarana pendidikan dan peningkatan kualitas SDM guru terpaksa dipangkas.

"Permintaan bus dan pompong terus bertambah karena yang numpang melebihi daya tampung. Mau tak mau kita tambah jumlah transportasinya dengan konsekuensinnya menambah anggaran. Kalau jadinya begini maka beban bagi APBD dengan terpaksa dikorbankan program pendidikan yang lain," katanya.

Disdik Bintan berharap Pemprov Kepri memiliki perhatian. "Beban kita akan terus bertambah jika tidak ada bantuan dari Pemprov. Harusnya separuh anggaran yang sudah kita gunakan bisa dipakai program pendidikan lainnya," ucap Tamsir

 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews