Seminar Investasi Aset Digital, Cara Cerdas Meningkatkan Penghasilan

Seminar Investasi Aset Digital, Cara Cerdas Meningkatkan Penghasilan

Salah seorang pelaku usaha aset digital (Foto: Batamnews)


Batam - Aset digital kini menjadi peluang investasi baru di dunia usaha. Salah satunya bermain di crypto atau uang digital.
Menurut salah satu pelaku usaha, Fitria, cara ini adalah cara menyimpan uang di instrumen-instrumen yang sudah ada dalam bentuk digital.
"Ini peluang investasi baru yang sangat menarik," ujar Fitria kepada Batamnews, Senin (3/2/2020).

Menurut Fitria, sebelumnya orang berinvetasi di bank bukan investasi jangka panjang. 

"Dahulu nabung biar kaya, sekarang tidak bisa, godaan banyak," ujar dia.

Dahulu orang menabung, dan godaan sangat sedikit. Tidak ada belanja online dan mal. Namun saat itu menabung di bank justru membuat atau mempermudah orang belanja. Sehingga menabung tak lagi menjadi pilihan berinvestasi.

"Selama ini orang investasi: emas, deposito, properti, dan saham," ujar Fitria.

Sedangkan investasi yang umumnya dilakukan orang adalah, berinvestasi emas dengan kenaikan paling 10 persen, deposito 5 persen, properti kenaikan 20 sampai 30 persen. "Namun jual properti susah, kecuali dijual murah dan peluang bagus," katanya.

Sedangkan investasi di bursa saham harus punya ilmu. "Nah sekarang aada investasi zaman now, revolusioner," katanya. 
Ada namanya, aset digital, Cicoin. "Bayangkan Juli 2018 keluar 15 ribu harga per koin. Jan 2020 jadi Rp 4,68 juta. Naik 30 ribu persen," ujar Fitira.

Kenaikan investasi mencapai 30 ribu persen. "Uangnya tarok di mana? Tidak di mana-mana. Cara kerjanya  berdasarkan suplai and demand," katanya.

Sistem berinvestasi di crypto currency ini menggunakan sistem teknologi blockchain. "Pembuatan aset digital tak bisa ditambah. Ketika diciptakan hanya 18 juta koin. Dilepas ke pasar 7 juta koin," ujar dia. 

Sehingga ketika suplai terbatas dan demand tinggi harganya akan naik. "Tak terpengaruh situasi politik dan keamanan," ujar dia.

Contoh bitcoin, harganya pernah 900 rupiah, naik menjadi Rp160 ribu, sempat turun ke Rp130 ribu.
Investasi jenis aset digital ini juga sudah mendapat izin dari pihak berwenang Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bapepti, PBNU, dan lainnya.

Keuntungannya, kata Fitria, sangat bagus. Ia mengilustrasikan setiap tahun aset digital tersebut bisa naik 2020 Rp15 jt, kemudian tahun 2021 jadi Rp25 jt, dan tahun 2022 menjadi Rp35 juta.

"Bisa juga dibeli untuk umroh," ujarnya. Saat ini proses penjualan masih peer to peer atau dari orang ke orang. 
Dan untuk mengetahui lebih lanjutnya, akan ada seminar "Bisnis Digital Aset Indonesia" dengan tema: Cara Cerdas Meningkatkan Aset dan Penghasilan dari Rumah Serta Pensiun Dini Kaya dan Berkah.

Pembicara yang didatangkan Roy Rohimin, salah satu pelaku bisnis aset digital. Seminar tersebut akan digelar di Hotel The Hill Jalan Teuku Umar, No. 1 Seraya, Lubuk Baja, pada Sabtu 8 Februari 2020 pukul 15.00 hingga selesai. Untuk informasi lebih lanjut bisa mengontak Fitria: 081364748793.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews