Libur Sekolah 15 Hari Dicabut, Warga Ranai Natuna Terlanjur `Ngungsi` ke Pulau

Libur Sekolah 15 Hari Dicabut, Warga Ranai Natuna Terlanjur `Ngungsi` ke Pulau

Penumpang Kapal KM Bukit Raya di Pelabuhan Selat Lampa, Minggu (2/2/2020) malam. Banyak warga yang pergi dari Ranai menyusul surat edaran 15 hari libur sekolah (Foto: ist)

Natuna - Dinas Pendidikan Kabupaten Natuna mencabut surat edaran libur anak sekolah 15 hari. Surat ini dikeluarkan Setdakab Natuna, menyusul kerisauan warga sebelumnya karena penempatan lokasi observasi WNI dari Wuhan, China.

Isu virus corona benar-benar menjadi momok menakutkan bagi warga di Ranai Kabupaten Natuna. Apalagi kebijakan pemerintah menempatkan 238 WNI yang dievakuasi dari Wuhan di daerah ini mereka ketahui secara tiba-tiba. Bahkan Pemkab Natuna juga mengakui tidak diberitahu pemerintah pusat

Sebenarnya para WNI yang diobservasi oleh tim medis di Hanggar Lanud Raden Sadjad Natuna selama 14 hari sudah terukur skala risiko dan kesehatan mereka. Pemerintah memastikan mereka adalah WNI yang sehat. Namun hal itu lantas membuat warga tak lantas menerimanya. "Dalam logika warga awam, jika dinyatakan sehat, kenapa harus diobservasi. Itu hal yang menjadi polemik hingga saat ini," tukas Ardi, salah satu warga di Ranai.

Kadisdik Natuna, Suherman mengatakan surat penarikan libur sekolah itu sudah dikeluarkan. “Ya, besok Selasa (4/2/2020) murid-murid mulai sekolah lagi. Surat edaran Pemda dicabut,” ujarnya, Senin (3/2/2020)

Surat pencabutan nomor 800/DISDIK/48/2020 tanggal 3 Februari 2020. Hal ini setelah Kementerian Dalam Negeri melayangkan surat kepada Pemda Kabupaten Natuna agar mencabut surat libur 15 hari yang dikeluarkan sebelumnya.

Surat Kemendagri bernomor T.422.3/666/OTDA tertanggal 3 Februari 2020 tersebut diteken langsung oleh Akmal Malik, Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri.

Dalam point kedua disebutkan, jika kebijakan meliburkan kegiatan belajar, akan menghambat proses belajar secara menyeluruh. Sementara point ketiga, Kemendagri meminta bupati untuk segera mencabut surat edaran tersebut dan tetap melaksanakan proses kegiatan belajar mengajar di seluruh sekolah

“Surat pencabutan sudah disampaikan ke sekolah-sekolah sehingga besok mereka mulai menjalani proses belajar mengajar,” terang Suherman.

Menurutnya pemerintah pusat sudah memberikan jaminan terkait kemanan selama observasi para WNI. “Ini kita cabut karena ada instruksi dari pusat,” sebut dia.

Namun, surat edaran libur 15 hari sekolah itu ternyata membuat warga di Ranai Kabupaten Natuna, berbondong 'mengungsi' ke pulau-pulau tempat saudara mereka.

Kebanyakan mereka masih paranoid dengan isu corona yang bisa ditularkan oleh para WNI evakuasi dari Wuhan.

“Kami kan orangtua was-was. Kalau pun tidak diliburkan kami yang larang anak kami sekolah," kata Hendrik, warga Ranai.

Warga ternyata juga sudah kadung siap-siap pergi dari Ranai untuk sementara waktu. "Ada-ada saja pemerintah, udah buat libur, terus dicabut lagi. Mereka udah banyak naik kapal ke pulau lain, eh udah disuruh balik lagi," sebut Udin warga lainnya.

 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews