Wuhan - Pembangunan rumah sakit untuk penanganan virus Corona di Wuhan, China dikebut. Rencananya, rumah sakit berkapasitas seribu tempat tidur itu akan dioperasikan hari ini.

Presiden China Xi Jinping memerintahkan pengerahan 1.400 personel militer untuk menjadi staf rumah sakit sementara pertama yang telah selesai dibangun.

South China Morning Post melaporkan Angkatan Udara China mulai menerbangkan tenaga medis dan pasokan ke Wuhan, di provinsi Hubei, Cina tengah, pada Minggu pagi kemarin.

Langkah ini disebut-sebut sebagai operasi transportasi non-militer terbesar sejak gempa Yushu 2010. Sebuah pernyataan kementerian pertahanan mengatakan pengerahan itu telah disetujui secara pribadi oleh Xi.

Tak tanggung-tanggung, ribuan personel bersama 58 ton pasokan ini diangkut dengan pesawat Ilyushin IL-76 dan tiba di bandara Tianhe Wuhan pada hari Minggu.

Banyak dari personel yang dikerahkan ini memiliki pengalaman dalam memerangi wabah sindrom pernafasan akut (Sars) pada tahun 2003, serta Ebola di Afrika Barat pada tahun 2014.

Staf medis akan dikerahkan ke rumah sakit Huoshenshan, yang dibangun dalam delapan hari dan secara resmi diserahkan kepada kontrol militer pada hari Minggu khusus untuk merawat pasien coronavirus. 

Rumah sakit sementara kedua, Leishenshan, progres pembangunannya juga cepat dan diharapkan akan beroperasi pada hari Rabu mendatang.

Rumah sakit darurat mereplikasi langkah yang dianggap sebagai instrumen dalam 'pertarungan' Beijing 17 tahun lalu melawan Sars. 

Pada April 2003, Beijing membangun fasilitas serupa dengan 1.000 tempat tidur di kota Xiaotangshan. Fasilitas itu, bernama rumah sakit PLA Sars, merawat hampir 15 persen pasien Sars di negara itu dalam dua bulan.

Rumah sakit baru menjadi hit di media pemerintah China, dengan lebih dari 40 juta orang menonton konstruksi mereka secara real time sejak streaming langsung pekerjaan mulai diputar Senin lalu.

(*)