Aksi Penolakan WNI Wuhan di Natuna

Wakil Ketua DPRD Natuna Pingsan, Bupati Diamankan dari Lemparan Botol

Wakil Ketua DPRD Natuna Pingsan, Bupati Diamankan dari Lemparan Botol

Bupati Natuna, Hamid Rizal dan Wabup Natuna, Ngesti Yuni Suprapti menemui massa di depan Gedung DPRD Kabupaten Natuna. (Foto: Humas Pemkab Natuna)

Natuna - Ribuan warga di Ranai, Kabupaten Natuna tetap bersikeras menolak kehadiran observasi WNI dari Wuhan di daerah mereka. Hingga hari ini, Senin (3/2/2020), situasi kian memanas. Warga tak henti melakukan aksi unjuk rasa sejak Sabtu (1/2/2020).

Bupati Natuna, Hamid Rizal yang baru mendarat dari Kota Batam akhirnya menjumpai ribuan massa yang menduduki Kantor DPRD Kabupaten Natuna. Hamid dan unsur FKPD Natuna lainnya langsung menjumpai massa di halaman gedung dewan.

Ketua KNPI Natuna, Haryadi sebagai orator dari massa penolak kedatangan WNI evakuasi Wuhan menyampaikan enam point tuntutan, yang pertama meminta Pemda Natuna menjadi penyambung lidah masyarakat ke presiden

Kemudian, WNI Wuhan harus dipindahkan karantinanya ke kapal KRI. Selanjutnya pemerintah daerah dan pusat harus memberikan kompensasi jaminan kesehatan seperti posko kesehatan darurat dan tenaga psikiater. Mereka juga meminta Menkes berkantor di Natuna.

Poin ke lima, menurutnya segala kebijakan pemerintah pusat harus terlebih dahulu di sosialisasikan di daerah Natuna. Yang terakhir jika pemerintah daerah tidak bisa menjadi penyambung lidah masyarakat, maka warga siap melakukan mosi tidak percaya.

Bupati Natuna juga diminta untuk menjumpai presiden terkait penolakan warga di Kabupaten Natuna

"Saya juga tidak tahu, kalau pusat menjadikan Natuna sebagai kawasan observasi. Saya sudah tolak ke menteri awalnya, para FKPD Natuna juga tidak dikasih tahu," beber Hamid di hadapan massa.

Hamid mengatakan akan berangkat hari ini untuk menemui Presiden Jokowi. Namun hal itu tak lantas membuat situasi menjadi reda. Beberapa kelompok massa sempat ricuh dan saling dorong dengan aparat melemparkan benda-benda seperti air botol mineral kemasan.

Bupati Natuna dibantu beberapa pejabat lainnya akhirnya berpindah ke lokasi yang lebih aman. Baik bupati dan wakil bupati langsung menuju Bandara Raden Sadjad bersama perwakilan masyarakat dari Pemuda Pancasila, KNPI, Aliansi Nelayan untuk menyampaikan tuntutan mereka kepada presiden.

Sementara itu, aksi demo berlarut yang dilakukan sejak tiga hari sampai saat ini membuat Wakil Ketua DPRD Natuna, Jarmin Sidik kelelahan dalam mendampingi massa menyampaikan aspirasi.

Jarmin dilarikan ke RSUD Natuna untuk mendapatkan perawatan intensif.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews