Sei Beduk Bakal Dijadikan Kawasan Industri dan Wisata Edukatif

Sei Beduk Bakal Dijadikan Kawasan Industri dan Wisata Edukatif

Suasana saat pembukaan forum diskusi bersama rencana strategis pengembangan Kecamatan Sei Beduk untuk industri dan wisata edukatif (Foto:Margaret/Batamnews)

Batam - Yayasan Matahati mencoba melakukan pengembangan Kecamatan Sei Beduk untuk industri dan wisata edukatif. Rencana ini menggandeng stakeholder terkait termasuk pemerintah untuk bekerjasama. 

Melalui forum diskusi bersama, CO Founder Matahati, Elmi CK Ong menyampaikan, rencana strategis pengembangan ini sudah mulai diinisiasi. Bahkan forum diskusi bersama sudah dilaksankan 19 Januari 2019.

“Ini maksudnya rebranding Batam, saat ini Batam sebagai bandar dunia sudah mewakili seluruh aspek,” ujar Elmi dalam pemaparannya di Nagoya City Walk, Sabtu (18/1/2020). 

Lanjut dia, pihaknya memiliki misi sederhana, yaitu membuka kesempatan bagi siapa saja untuk bisa berkontribusi mengisi ruang-ruang kesenjangan sosial dan membangun tatanan kehidupan bermasyarakat yang lebih sehat, harmonis dan sejahtera lahir batin. 

Namun menurutnya, dalam merealisasikan rencana strategis ini perlu bantuan semua pihak, dan tidak ketinggalan komponen masyarakat. “Makanya forum RT/RW berperan besar, karena sebagai agen perubahan,” kata dia. 

Pihaknya juga sudah memetakan, ada masalah sosial yang akan menjadi fokus kerja yaitu pengangguran dan kemiskinan. Lalu kemudian dipilihlah jalur Kecamatan Sei Beduk untuk industri kreatif dan wisata edukatif. 

“Diharapkan menjadi katalisator pertumbuhan dan pada akhirnya semoga dapat menjadi salah satu jalan, solusi-solusi aplikatif lainnya yang akan terus dieksplorasi kemungkinannya,” katanya. 

Dalam merencanakan Kecamatan Sei Beduk sebagai tujuan wisata, ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan, seperti manusia, tempat, kebijakan, atraksi, akses, akomodasi, amenitas dan aktivitas. 

Seluruh aspek pendukung yang diperlukan pengembangannya akan melibatkan seluruh masyarakat Sei Beduk yang rencananya akan dikoordinasi melalui RT/RW.

“Mengaktifkan pusat kreatifitas dan pusat ekonomi bisnis di setiap kelurahan unit layanan rumah gotong royong yang sudah kami buat, sebagai centre project,” jelasnya. 

Kemudian setelah itu, ditargetkan wisatawan yang datang memberikan dampak. Wisatawan yang memberikan kontribusi dan menjadi tujuan kunjungan untuk pengembangan bisnis.

Dari semua itu, pihaknya menyadari bahwa membangun kesadaran masyarakat cukup sulit. Namun mereka tetap berkeyakinan pasti ada yang memiliki kesamaan misi. 

“Individu mengenal perannya masing-masing,” kata dia. 

Sementara itu, Wali Kota Batam HM Rudi berkomitmen untuk memberikan kesempatan dalam rencana strategis ini. Oleh karena itu, Ia melemparkan pertanyaan kepada warga terkait perannya masing. 

“Contoh, kita ke singapura bawa 5.000 dollar pasti habis kan, nah orang Singapura datang ke Batam bawa 500 dollar, ada sisa, nah ini akan kita buat mereka menghabiskan uangnya di Batam,” ujarnya saat membuka kegiatan tersebut. 

Ia juga menyampaikan masyarakat tidak perlu khawatir terkait bunga pinjaman. Dengan bantuan OJK melalui perbankan, proses kredit akan mudah. Dimana dengan prinsip berani meminjam, berani mengembalikan. 

“Lalu jangan langsung memikirkan rugi, karena rugi itu wajar, karena awal-awal,” kata dia. 

Pada kesempatan tersebut, Rudi berpesan agar pemuda dan pemudi Batam bisa berinovasi. Karena bonus demografi 2025, pemerintah tidak bisa mengakomodir lapangan kerja dari jalur pemerintah.

“Buat usaha sendiri, ciptakan lapangan pekerjaan,” pesannya.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews