Batam - Proyek pelebaran jalan Laksamana Bintan dari Simpang Gelael menuju Underpass Pelita dikeluhkan warga. Kontur yang tak rata dan berdebu membuat jalan tersebut tak nyaman dilintasi. 

Proyek pelebaran jalan ini dihelat oleh Pemprov Kepri. Pengerjaannya sejak tahun lalu, namun belum sampai pada proses akhir untuk pengaspalan dan pembangunan pedestrian. 

“Jalannya tidak rata, karena jalan yang dilebarkan belum diaspal,” ujar Reni, seorang pengguna jalan tersebut, Jumat (17/1/2020). 

Pelebaran jalan masih menyisakan sisa jalan tanah di bagian tengah. Hal itu membingungkan sebagian pengguna jalan karena jalan tanah tersebut membuat ruas jalan yang dilebarkan itu menjadi dua bagian. 

“Kalau mau ke arah u-turn Simpang Kuda, di situ kadang bingung, jadi harus cepat-cepat ambil lajur bagian kanan biar bisa belok, kalau enggak, ya harus lewat jalan tanahnya,” kata dia. 

Ditambah lagi, pedestrian jalan belum disentuh menyebabkan debu bertebaran dan sangat mengganggu, terutama ketika musim kemarau.

Menanggapi hal tersebut, Wali Kota Batam HM Rudi mengaku sudah mengajukan surat agar pelebaran ruas jalan tersebut segera dilanjutkan. Namun ia belum menyebutkan apakah sudah ada balasan atau belum.

“Tanya Isdianto,” ujarnya singkat.