Pengiriman Nelayan Jawa ke Perairan Natuna Bisa Munculkan Masalah Baru

Pengiriman Nelayan Jawa ke Perairan Natuna Bisa Munculkan Masalah Baru

Mahasiswa Natuna berorasi menyuarakan penolakan pengiriman nelayan asal Jawa melaut di perairan Natuna. (Foto: Adi/batamnews)

Tanjungpinang - Rencana pemerintah mengirimkan ratusan kapal nelayan asal Pantai Utara (Pantura) Jawa ke perairan Natuna menuai pro dan kontra.

Penolakan itu muncul dari Himpunan Mahasiswa Kabupaten Natuna. Mereka menggelar unjuk rasa damai di Lampu Merah, Lapangan Pamedan Tanjungpinang, Sabtu (11/1/2020).

"Solusi pemerintah untuk mendatangkan bantuan 500 kapal nelayan itu akan merusak pencarian masyarakat Natuna. Ini akan menimbulkan permasalahan," kata Ketua Himpunan Mahasiswa Kabupaten Natuna, Raja Igho Febrinaldi.

Mereka meminta Kementerian Luar Negeri Indonesia untuk terus tegas mengingatkan kepada PBB terhadap pelanggaran yang sudah dilakukan China di Laut Natuna Utara.

"Restorasi hukum laut yang pernah diterapkan Kementerian Kelautan dan Perikanan era Susi Pudjiastuti, guna terciptanya keamanan nelayan Natuna dalam melakukan aktivitasnya sehari-hari," katanya.

Baca: Pemerintah Kirim 100 Nelayan Pantura Cari Ikan di Laut Natuna

Ia meminta Kementerian Pertahanan dan pihak terkait untuk memperbanyak armada laut dan segera cepat siaga untuk menjaga laut Natuna maupun daerah kepulauan yang berbatas langsung dengan negara asing.

"Meminta aparat penegak hukum yang bersangkutan dengan wilayah keamanan laut Kabupaten Natuna untuk mengambil sikap tegas terhadap nelayan asing yang melakukan illegal fishing di wilayah kedaulatan NKRI, khususnya di laut Natuna," sebutnya.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews