Disparbud Batam Gelar Pelatihan Pemandu Wisata Budaya

Disparbud Batam Gelar Pelatihan Pemandu Wisata Budaya

Foto: ist

Batam - Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disbudpar) Kota Batam kembali menggelar pelatihan bagi pemandu wisata budaya. Pelatihan ini digelar di Hotel King’s, Pelita, Lubuk Baja. Acara digelar selama 3 hari, Selasa hingga Kamis (7/11/2019).

Kepala Disbudpar Batam, Ardiwinata mengatakan, pelatihan ini bertujuan untuk menciptakan pemandu wisata yang paham akan budaya. Khususnya kebudayaan melayu sebagai payung masyarakat Kota Batam.

“Kita harap dari kegiatan ini muncul pemandu-pemandu wisata yang mengerti budaya. Berbagai budaya nusantara, terutama melayu,” kata Ardi, Rabu (6/11/2019).

Kegiatan pelatihan ini diikuti 40 peserta. Terdiri dari pemandu wisata anggota Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Kota Batam, anggota Lembaga Adat Melayu (LAM) bidang kebudayaan dari 12 kecamatan se-Kota Batam, serta perwakilan agen perjalanan wisata.

Peserta pelatihan nantinya akan diajarkan secara teknis tentang bagaimana menjadi seorang pemandu wisata. Mereka juga dibekali ilmu-ilmu terkait kebudayaan agar wisatawan tidak sekedar datang namun memiliki kesan baik setelah berkunjung ke Batam.

"Supaya orang terkenang, dan mau kembali lagi ke Batam. Seperti yang tertuang dalam konsep sapta pesona,” ujarnya

Adapun narasumbernya yaitu Ketua DPC HPI Batam, Fri Dahmi Surbekti yang menyampaikan pemaparan dengan topik kepemanduan wisata budaya. Kemudian Ketua DPD HPI Kepri, Abdi Natigor Hasoloan dengan materi kompetensi menjadi pemandu wisata budaya.

Serta Becektang, budayawan melayu yang akan memaparkan tentang budaya dan tradisi masyarakat melayu Batam.

Pariwisata Kita Batam saat ini disebutkan tengah giat-giatnya berkembang. Salah satunya dengan hadirnya spot wisata baru seperti Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah.  

Masjid ini tak sekadar sarana ibadah bagi umat muslim di Kota Batam. Tapi juga didesain untuk menjadi destinasi wisata religi dengan sentuhan budaya melayu.

Selain masjid, dalam waktu dekat juga akan dibuka museum baru. Museum yang diberi nama pahlawan nasional asal Kepulauan Riau, Raja Ali Haji, ini berlokasi di Dataran Engku Putri Batam Centre. Berisikan sejarah Batam mulai dari mandat kepada Nong Isa, sampai menjadi kota berkembang seperti sekarang.

“Museum ini juga menyajikan tentang kebudayaan melayu. Terdapat koleksi barang-barang yang biasa digunakan masyarakat melayu zaman dulu. Ini juga perlu dipelajari supaya tidak salah menyampaikan ke wisatawan,” pungkasnya.

 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews