Sopir Lori Tambang Pasir di Bintan Ngeluh Sulitnya Solar Subsidi

Sopir Lori Tambang Pasir di Bintan Ngeluh Sulitnya Solar Subsidi

Antrean truk tambang pasir tradisional di SPBU Km 19, Bintan. (Foto: Ary/Batamnews)

Bintan - Antrean kendaraan kembali mengular di SPBU Batu 19, Kelurahan Seilekop, Selasa (5/11/2019). Truk lori tambang pasir darat dan laut serta taksi jenis sedan crown mengular sepanjang 150 meter di bahu jalanan.

Supir Lori Tambang Pasir, Herman mengeluh dengan kondisi solar yang semakin langka. Butuh perjuangan untuk mendapatkannya.

"Bayangkan saja berapa lama kita mengantre untuk dapatkan solar. Udah berjam-jam hanya untuk solar berapa liter. Itu beli bukan gratis loh," ujar bapak tiga anak ini usai mengantre.

Biasanya, kata Herman, dalam sehari dia bisa mengangkut pasir ke tempat pembuatan redemix sebanyak 5 trip. Dalam satu trip dia mampu mendapatkan untung Rp 100-200 ribu.

Namun demi mendapatkan solar ini, kata Herman, selain menguras waktu juga seakan menutup rezekinya. Sebab selama dia mengantre sudah hilang beberapa tripnya.

"2-3 trip bawa pasir kita hilang gara-gara antrean solar. Kalau begini terus bisa tak makan kita," katanya.

Ia berharap pihak kepolisian menjaga setiap SPBU di Bintan. Karena dengan begitu penyuplaian BBM bersubsidi bisa lancar dan antrean tidak begitu panjang dan lama.

"Pas dijaga polisi aman-aman aja, justru sangat membantu kami para supir lori, giliran tak dijaga malah kumat lagi," sebutnya.

 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews