Bintan - Kematian seorang honorer Kantor Desa Ekang Anculai, Bintan, Krisna Dwi Nugroho (19) murni gantung diri. Hal ini dipastikan pihak kepolisian usai melakukan penyelidikan, Jumat (25/10/2019) siang.

Krisna gantung diri dengan mengikatkan tali ke bagian leher menggunakan kain putih seperti sabuk karate yang terhubung dengan tiang atap rumahnya di Kampung Bale Rejo RT 006/RW 003 Desa Ekang Anculai, Kecamatan Teluk Sebong.

Kapolsek Bintan Utara, Kompol Arbaridi Jumhur melalui Kanit Reskrim Iptu Nasrun Sembiring menjelaskan, dari hasil pemeriksaan dan visum, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan di tubuh korban.

“Ada pergeseran tulang leher akibat ikatan dan tekanan tali. Ditemukan juga sperma di celana dalam korban,” ujarnya.

Baca: Honorer Kantor Desa di Bintan Ditemukan Tewas Gantung Diri

Setelah dipastikan korban bunuh diri, pihak keluarga meminta jenazah Krisna tidak dilakukan otopsi. Selanjutnya jenazah di bawa ke rumah duka dan selesai Shalat Zuhur, korban dimakamkan di TPU Kecamatan Teluk Sebong.

"Jadi korban murni gantung diri dan pihak keluarganya menginginkan agar jenazah korban segera dimakamkan," katanya.

Motif korban mengakhiri hidupnya dengan gantung diri diduga karena masalah hubungan asmara. Sebab dari hasil pengecekan barang bukti yang ditemukan yaitu satu unit handphone (Hp) merek Xiaomi warna hitam diatas kasur korban, terdapat pesan via Massenger Facebook.

Di situ, kata Nasrun, berisikan tulisan akan gantung diri bila hubungan asmaranya putus. Bahkan sebelum bunuh diri, korban sempat memfoto dirinya yang mengikatkan tali di leher.

“Kami juga amankan 1 buah handphone milik korban. Setelah dicek, korban sempat mengirimkan pesan kepada kakak dan pacarnya akan melakukan bunuh diri. Kemudian korban mengirimkan foto dirinya yang akan melakukan gantung diri menggunakan tali kain putih melalui pesan Messenger Facebook pacarnya," ucapnya.

(ary)