Honorer Kantor Desa di Bintan Ditemukan Tewas Gantung Diri

Honorer Kantor Desa di Bintan Ditemukan Tewas Gantung Diri

Rumah Krisna diberi garis polisi. Remaja 19 tahun itu ditemukan tewas gantung diri. (Foto: Ary/Batamnews)

Bintan - Seorang remaja, Krisna Dwi Nugroho (19) ditemukan tewas gantung diri di rumahnya Kampung Bale Rejo, RT 006/003, Desa Ekang Anculai, Kecamatan Teluk Sebong, Jumat (25/10/2019) pagi. 

Ia pertama kali ditemukan Mbah Sulaimi (55). Wanita itu sudah menganggap Krisna selama ini sebagai anaknya sendiri. Krisna bekerja sebagai pegawai honor di kantor desa setempat. Sebagai seorang yatim piatu ia hidup sendiri.

"Biasanya saya bangunkan Krisna agar bisa cepat pergi kerja. Karena Krisna hidup seorang diri di sini," ujar Sulaimi.

Sulaimi menceritakan, saat pukul 09.10 WIB, ia melihat sepeda motor Krisna masih terparkir di rumahnya. Karena hari sudah siang, Sulaimi bergegas ke rumah Krisna yang hanya berjarak berapa puluh meter dari rumahnya.

Saat menggedor pintu, Sulaimi tidak menerima jawaban dari Krisna, padahal seperti hari-hari biasanya Krisna menjawab dan langsung bangun untuk bekerja sebagai pegawai honorer di Kantor Desa Ekang Anculai.

Hal ini membuat dia penasaran dan merasa janggal. Kemudian dia mencoba untuk mengintip dari jendela kamar. Krisna tidak kelihatan. Perasaan mbah Sulaimi tak enak. Ia yakin Krisna masih di dalam rumah. Tak biasanya Krisna tak menyahut.

"Saya pangil Purwadi (saksi) lalu minta tolong ke rumah Krisna dulu, kenapa anak ini digedor-gedor pintu kamarnya, tidak bangun-bangun," jelasnya.

Sampai di lokasi Purwadi menaiki punggung dan bahu salah satu warga untuk dapat melihat isi dalam kamar Krisna, selanjutnya menemukan Krisna sudah dalam keadaan tergantung dengan menggunakan tali kain warna putih.

"Kejadian ini akhirnya dilaporkan kepada masyarakat sekitar, Bhabinkamtibmas Desa Ekang Anculai Brigadir Andika Aswar, Perangkat Desa dan Perangkat Kecamatan Teluk Sebong. Mereka semua langsung ke lokasi kejadian," ucapnya.

Dari informasi yang dihimpun, Krisna Dwi Nugroho hidup seorang diri di rumahnya karena ia merupakan anak yatim piatu. Namun Krisna masih punya kakak kandung yang berdomisili di Tanjungpinang.

Usai mengenyam pendidikan SMA,
kepala desa memberinya pekerjaan sebagai perangkat desa. Selama bekerja ia tidak ada menunjukkan gelagat yang kurang baik.

“Kasihan dia, tadi kakaknya cerita, diduga gantung diri karena putus dari pacarnya yang kuliah perawat di Tanjungpinang,” ucap salah seorang tetangganya. 

(ary)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews