Kisah Sedih Perjuangan Bapak Obral Ginjal demi Anak di Karimun

Kisah Sedih Perjuangan Bapak Obral Ginjal demi Anak di Karimun

Elandra Dwiguna akhirnya meninggal dunia. (Foto: Edo/Batamnews)

Karimun - Masih ingat dengan bapak yang nekad obral ginjalnya untuk pengobatan sang anak di Karimun? Kini pria bernama Eli Kristianto (59) itu harus ikhlas.

Takdir tak bisa ditolak. Kendati aksinya itu berhasil mendapat simpati berbagai kalangan, hingga akhirnya dibantu untuk biaya pengobatan oleh Pemda dan berbagai pihak, Eli harus menerima kenyataan, anaknya Elandra Dwiguna 'berpulang'.

Elandra menghembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Muhammad Sani, Selasa (24/9/2019). Ia telah menjalani perawatan beberapa bulan. Padahal ia akan dibawa pulang. Dokter menyatakan kondisinya mulai membaik setelah operasi beberapa waktu lalu.

Baca juga: Polda Kepri Besuk Elandra Usai sang Bapak Nekat Obral Ginjal di Pelabuhan

Eli mengatakan, dalam sepekan belakangan ini kondisi anaknya mulai membaik. Sudah ada rencana membawa Elandra setelah kondisinya kesehatannya menujukkan perkembangan yang signifikan.

"Berdasarkan penjelasan dari dokter yang menangani, sejak seminggu yang lalu kondisi Elandara sudah mulai bagus. Sehingga disarankan agar dirawat di rumah dengan suasana yang lebih nyaman, agar menambah kekuatannya untuk sembuh lebih cepat," kata Eli.

Disebutkannya, tidak ada tanda-tanda bahwa anaknya itu akan meninggal. Hanya saja, Elandra sempat mengalami sesak nafas pada Senin malam, namun kondisi itu kerap terjadi.

"Sesak tadi malam itu pun biasa, kemarin-kemarin sempat saya lihat dia sesak dan kembali normal. Artinya tidak ada tanda-tanda yang mencurigakan kalau Elandra akan meninggalkan kami," ujarnya.

Baca juga: Bupati Karimun Pekerjakan Pria Penjual Ginjal di Dinas Kebersihan

Namun agaknya, ia harus menerima takdir tersebut dengan ikhlas.

Eli Kristianto mencuri perhatian publik dan media massa sebelumnya. Ia berdiri di depan pelabuhan Tanjungbalai Karimun dengan menggantungkan tulisan di leher, bahwa ia menjajakan ginjalnya. Hal itu demi biaya pengobatan sang anak yang terlalu berat ditanggungnya.

Aksi itu menarik perhatian sejumlah pihak, bantuan pun berdatangan. Biaya pengobatan ditanggung oleh pemerintah dengan BPJS.

(aha)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews