Sekda Tegaskan Lingkungan di Kepri Harus Bersih dari Sampah

Sekda Tegaskan Lingkungan di Kepri Harus Bersih dari Sampah

Jaga Laut, Jaga Masa Depan (Foto : Humas)

Tanjungpinang - Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kepri, H TS Arif Fadillah secara resmi membuka Aksi Bersih-bersih Serentak disejalankan dengan World Cleanup Day (WCD) dan Hari Lingkungan Hidup bertempat di halaman Gedung Daerah, Tanjungpinang, Sabtu (21/9/2019).

Pemprov Kepri kata Sekda, bersama kabupaten dan kota telah berusaha mengelola sampah dengan baik, agar sampah tidak menjadi polusi didalam kehidupan. Ini terbukti dengan diraihnya penghargaan Adipura di beberapa kabupaten dan kota.

“Hari ini kita melaksanakan aksi bersih-bersih sampah di Kepri sebagai bentuk kebersamaan kita dalam menciptakan Kepri bersih dari sampah,” kata Sekda.

Mengambil tema “Kepri Bersih dari Sampah”, kegiatan ini lanjut Sekda bekerja sama dengan DLHK dan World Cleanup Day (WCD) melaksanakan aksi bersih-bersih sempena hari jadi ke-17 Provinsi Kepri.

Aksi sekali dalam setahun ini tentunya bukan solusi jitu dalam mengatasi permasalahan sampah, ada beberapa hal lain yang harus diperhatikan seperti kesadaran diri, manajemen pengelolaan sampah hingga pengolahan sampah.

“Namun kegiatan hari ini diharapkan bisa jadi stimulan bagi peningkatan kesadaran diri akan sampah,” lanjutnya

Terlebih untuk Kepri yang memiliki 96 persen wilayah laut, ciri khas Kepulauan yang melekat di Kepri harus terus terjaga dengan bersihnya laut, Sekda menegaskan bahsa laut itu bukan tong sampah, maka kumpulkan sampah yang ads buang pads tempatnya.

Namun yang menjadi catatan ditambahkan Sekda, dalam melakukan pembersihan sampah-sampah tersebut jangan di bakar, terlebih saat ini kondisi di Sumatera sedang Darurat asap.

“Jangan langsung bakar tapi kita kumpulkan sampah yang ada itu lalu buang oada tempatnya, kita harus jaga lingkungan kita dan minimalisir hal hal yang tidak di inginkan,” pungkas Sekda.

Sementara itu, Dekan Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Umrah Agung Dhamar Sakti mengatakan bahwa WCD sudah menjadi aksi yang mendunia dalam rangka meminimalisir sampah terutama sampah plastik.

Indonesia kata sejumlah pendapat ahli kata Agung, menjadi penyumbang sampah plastik nomor dua sedunia. Kepri sebagai daerah kepulauan juga tidak terlepas dari risiko ini.

“Kita akan meng-counter pendapat ahli tersebut untuk mengurangi sampah plastik terutama dikawasan laut, dari kegiatan ini, berapa sampah laut yang bisa di reduksi, kita akan data,” kata Agung.

Agung menambahkan bahwa sejumlah solusi saat ini telah digagas salah satunya perubahan paradigma/cara pandang masyarakat. Plastik juga jangan dijadikan musuh namun sahabat mulai dari rumah tangga dengan meminimalisasi sampah sekali pakai.

“Di Eropa sekarang ini bukan hanya sampah daur ulang, yang tidak bisa di daur ulang pun bisa dijadikan sumber energi, ini yang menjadi perhatian kita, agar di Indonesia pun bisa di lakukan,” lanjutnya.

Aksi bersih-bersih sendiri menjadi aksi terbesar di dunia, secara serentak di ikuti oleh 157 Negara, 34 Provinsi se-Indonesia dan 7 kabupaten dan kota se-Kepri dengan target keseluruhan sebanyak 13 juta relawan. Untuk Kepri sendiri menjadi kali kedua berturut-turut dilaksanakannya kegiatan ini.

Untuk Tanjungpinang sendiri, sejumlah titik lokasi telah ditentukan, antara lain: 1. Pelantar 1, 2, 3 dan KUD, 2. Pulau Penyengat, 3. Pesisir Rimba Jaya, 4. Kampung Bulang, 5. Kampung Bugis, 6. Bintan Center, dan 7. Kampung Sidomulyo.

Setelah membuka acara, Sekda Sekda beserta sejumlah Kepala OPD, Perwakilan FKPD dan ratusan peserta berjalan kaki menuju 4 titik yang telah di bagi kelompoknya yakni Pelantar I, Pelantar II, Pelantar III dan KUD.

Sekda yang kebagian di kawasan Pelantar I langsung menaiki pompong yang telah disediakan untuk kemudian mengambil sampah-sampah yang tergenang di sekitaran laut Pelantar I.

(*)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews