Bisnis Air Sumber Bekas Tambang Bauksit Marak, Ini Kata Dinkes Tanjungpinang

Bisnis Air Sumber Bekas Tambang Bauksit Marak, Ini Kata Dinkes Tanjungpinang

Beberapa mobil sedang menyedot air di bekas tambang bauksit, diduga akan dijual ke masyarakat. Foto: Batamnews.

Tanjungpinang - Kepala Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Rustam mengimbau pedagang air bersih sumur bor agar tidak curang kepada pembeli. Sebab kini ada beberapa pedagang mengambil air dari bekas kubangan di eks tambang bauksit.

"Untuk digunakan itu yang mesti berhati hati dan tidak ada pembohongan kepada pembeli, misal dibilang air sumur, ternyata ngambil disana," kata Rustam, Minggu (22/9/2019).

Menurut Rustam, kalau air tersebut digunakan untuk campuran material bangunan dalam proses konstruksi atau menyiram tanaman dan cuci kendaraan, sepanjang air itu bersih mungkin tidak menjadi masalah.

"Tapi kalau sudah untuk mandi badan dan mencuci pakaian harus lebih berhati hati," ujarnya.

Namun apabila air itu akan digunakan mandi dan cuci pakaian, harap memperhatikan apakah airnya tidak keruh, tak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau.

"Apakah kadar keasamannya baik, Kalau ini semua terpenuhi mungkin bisa dimanfaatkan untuk mandi dan mencuci pakaian," kata Rustam.

Ia menjelaskan, jika air bekas tambang bauksit ini digunakan untuk memasak dan diminum harus memenuhi persyaratan kualitas air minum. Selain persyaratan fisik dan kimia, juga harus memenuhi persyaratan bakteriologis. "Untuk itu harus dilakukan uji di laboratorium yang terakreditasi," ucapnya.

Sebelumnya banyak pedangang air bersih yang harusnya mengambil sumber dari sumur bor, malah menjual air dari kolam-kolam galian eks tambang bauksit di Tanjungpinang dan Bintan. Hal itu tak sesuai dengan jasa yang mereka tawarkan ke masyarakat yang butuh suplai air bersih.

(adi)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews